LOMBOK TENGAH. Suasana haru menyelimuti kepulangan salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban terdampak perang Sudan, Fitri Indrayani (38), di Bandara Internasional Lombok pada Senin (1/5) pagi.
Fitri merupakan warga Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.
Saat keluar dari bandar udara, Fitri tampak menenteng sebuah tas.
Fitri disambut Sektretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi.
Perempuan yang merupakan satu dari pekerja migran Indonesia di Sudan itu tampak berusaha menahan air matanya.
Fitri dipulangkan dari Sudan setelah terjadi konflik senjata di Khartoum, ibu kota Sudan.
Dia menceritakan kondisi yang mencekam saat peperangan terjadi.
Rumah majikan tempat dia bekerja rata dengan tanah akibat peluru misil.
“Rumah majikan saya hancur. Saya antara hidup dan mati saat itu,” kata Fitri kepada JPNN, di Bandara Internasional Lombok.
Selain suasana yang sangat mencekam, air dan listrik di kota tempat dia tinggal tak berfungsi.
Saat Idulfitri, dia tidak berani keluar rumah karena suara tembakan dari segala arah.
“Pas Lebaran itu paling parah, suara tembakan dari berbagai arah, saya tidak berani keluar rumah,” tutur Fitri.
Dia akhirnya berhasil keluar dari bahaya setelah mengungsi ke rumah saudara majikannya.
“Majikan saya itu mengungsi ke rumah saudaranya. Dari sana kemudian saya diantar ke KBRI,” kata Fitri.
Sebanyak 27 WNI asal NTB yang menjadi korban terdampak peperangan di Sudan akan dipulangkan hari ini.
Warga NTB yang dipulangkan terdiri dari mahasiswa dan pekerja migran Indonesia.
“Hari ini akan ada 23 orang yang akan dipulangkan dari Jakarta. Kloter pertama 4 orang kedua ada 19 orang,” kata Sekda Gita.
Keempat warga NTB tersebut di antaranya tiga orang perempuan bernama Wati (40) Kecamatan Utan Sumbawa.
Selain itu, Husniah (42) dari Kecamatan Labuapi dan Fitri Indayani (38) dari Kecamatan Sekotong Lombok Barat.
Kemudian satu mahasiswa dari Kecamatan Ampenan, Kota Mataram atas nama Ihsan Alwan Maulana (23).
Menurut Sekda, Pemda NTB sudah melakukan koordinasi dan mengurus proses pemulangan seluruh korban perang senjata Sudan yang sudah berada di Jakarta.
“KBRI Sudan sudah mengontak tim Perlindungan WNI di Sudan untuk mengurus proses pemulangan warga yang berasal di NTB,” ujar Gita.
Sumber : msn.com
Leave a Reply