Kebijakan Tarif Impor Bakal Memoles Emiten Kosmetik

JAKARTA. Kebijakan pemerintah menaikkan tarif Pajak Penghasilan (PPh) impor bakal menjadi angin segar bagi emiten kosmetik yang menjual produk lokal. Seperti diketahui, barang-barang kosmetik termasuk dalam daftar produk yang tarif PPh impor dinaikkan dari semula 2,5% menjadi 10%. Aturan ini akan diimplementasikan mulai pertengahan September 2018.

Sekretaris Perusahaan PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) Alia Dewi mengatakan, kebijakan ini akan mempu meningkatkan daya saing industri kosmetik Tanah Air. “Tentunya akan membuka kesempatan bagi kosmetik lokal untuk berkembang,” kata dia, Sabtu (8/9).

Namun, TCID belum punya agenda khusus untuk memaksimalkan momentum ini. Manajeman TCID beralasan, aturan terkait pajak ini baru terbit. Menurut Alia, pihaknya masih perlu mengkaji langkah yang bisa segera dilakukan sebagai penyesuaian.

Presiden Direktur PT Mustika Ratu Tbk Putri Kuswisnu Wardani (MRAT) menyambut baik kebijakan tersebut. Menurut dia, aturan ini sudah lama dinanti kosmetik domestik. Sebab, porsi kosmetik impor di pusat perbelanjaan besar, pasar tradisional dan online saat ini sekitar 50%. Sedangkan, penjualan industri lokal hanya Rp 80 triliun dalam setahun.

Putri optimistis, aturan PPh barang impor ini akan berdampak positif bagi penjualan MRAT tahun ini. Sampai Juni 2018, pertumbuhan sebesar 10%. “Kami harapkan semester dua bisa lebih dari 10%, apalagi dengan kebijakan yang baru dikeluarkan pemerintah” ujar Putri, Sabtu (8/9).

Sebagai gambaran, per Juni 2018, penjualan MRAT naik 10,71% menjadi Rp 160,61 miliar dibanding periode yang sama 2017, Rp 145,07 miliar.

Untuk memanfaatkan peluang dari aturan impor ini, kata Putri MRAT akan lebih gencar melebarkan jangkauan distribusi produk. “Ini juga sesuai aturan yang mewajibkan peritel memasarkan 80% produk buatan dalam negeri,” imbuh dia.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, aturan ini berpotensi meningkatkan permintaan produk lokal yang selama ini tertutup oleh kedatangan produk impor. Dengan kenaikan PPh impor, produk dalam negeri akan lebih dicari, sehingga harga jual perlahan akan naik.

Dia merekomendasikan saham MRAT, MBTO dan KINO. Target harga masing-masing dalam sebulan mendatang yaitu Rp 200, Rp 170, dan Rp 1.700 per saham.

Tapi, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya bilang, emiten kosmetik sejauh ini kinerja nya belum moncer.

Sektor kosmetik juga masih berhadapan dengan pelemahan daya beli masyarakat, sehingga tingkat permintaan susut. Selain itu, pelemahan kurs rupiah menjadi tantangan. Sebab, sebagaian masih mengimpor bahan baku. “Wait and see saham kosmetik karena likuiditas juga rendah,” saran William Surya.

Sumber : Harian Kontan

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only