Genjot Ekspor, Sri Mulyani Minta LPEI Tambah Nasabah

Jakarta – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank hari ini merayakan hari jadinya ke-9. Perayaan ini juga dihadiri langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Dalam sambutannya, Sri Mulyani menginginkan nasabah LPEI bisa ditingkatkan lagi. Saat ini, kata Sri Mulyani, jumlah nasabah LPEI sebanyak 1.200 namun angka tersebut masih terbilang sedikit.

“Saya inginkan jutaan di mana mereka berapa banyak bisa dapatkan jumlah perusahaan yang tidak hanya 1.200, katakanlah 10.000 atau 1.200 nasabah menjadi 10.000 menjadi 100.000,” kata Sri Mulyani dalam Seminar Nasional Peningkatan Ekspor Nasional dan Dukungan Pemangku Kebijakan dalam rangkaian Hari Ulang Tahun Indonesia Eximbank ke-9 di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).

Dengan peningkatan jumlah nasabah LPEI, diharapkan kinerja ekspor Indonesia bisa bertambah. Hal ini juga bisa mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia.

“Nasabah LPEI 1.200 terlalu kecil,” tutur Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan, tantangan untuk menggenjot ekspor juga harus dipikirkan bersama. Pasalnya, untuk mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia harus dilakukan juga dengan menggenjot ekspor.

Saat ini pemerintah meredam defisit tersebut dengan menerapkan pajak impor terhadap 1.147 komoditas.

“Yang saya lakukan menerapkan PPh 22 impor terhadap 1.147 HS code untuk menurunkan tensi panasnya. Padahal harusnya ditingkatkan ekspornya,” ujar Sri Mulyani.

Langkah LPEI Genjot Ekspor

LPEI dan jejaring Perguruan Tinggi untuk pengembangan ekspor Indonesia (UNIED) merumuskan Konsensus Bersama pemangku kebijakan dalam
rangka peningkatan ekspor nasional.

Berbagai riset telah dilakukan oleh UNIED bersama-sama dengan LPEI. Rekomendasi yang dihasilkan perlu didiseminasi kepada pemangku kebijakan sehingga dapat diimplementasikan untuk pengembangan ekspor barang dan jasa ke depan.

Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Sinthya Roesly mengatakan LPEI bekerja sama dengan International Center for Applied Finance and Economics (InterCAFE) IPB menghitung Dampak Total Pembiayaan LPEI terhadap perubahan kondisi Makroekonomi di Indonesia.

Dengan menggunakan analisis Computing General Equilibrium (CGE) menggunakan data Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia (SNSE) terkini, yaitu tahun 2008 diperoleh kesimpulan bahwa Pembiayaan agregat LPEI berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi dan memiliki dampak sosial, yaitu peningkatan penyerapan tenaga kerja dan menurunkan kemiskinan.

Hasil kajian lainnya hasil kerja sama LPEI dengan UNIED, yaitu penelitian terkait pentingnya infrastruktur ekspor dan winning commodities ekspor Indonesia. Infrastruktur menjadi faktor penting dalam mendorong efisiensi logistik dan transportasi para eksportir sehingga dapat meningkatkan daya saing.

“Dari hasil kajian winning-commodities menjadi fokus kami dalam mendorong akselerasi ekspor winning commodities tersebut,” kata Sinthya.

Hasil-hasil kajian tersebut terbuka untuk dilakukan sinkronisasi dan konfirmasi dengan para stakeholders dari Kementerian dan Lembaga untuk dapat memberi masukan.

Rekomendasi kebijakan atas kajian-kajian yang telah dilakukan UNIED diharapkan bisa diimplementasikan secara konkret serta membantu penetapan kebijakan pemerintah.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kemanfaatan LPEI bagi bangsa dan negara, namun kami tidak dapat berjalan sendirian. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kehadiran dan dukungan para stakeholders dalam mendukung revitalisasi peran LPEI,” kata Sinthya.

Sumber: Detik

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only