Perluasan B20, BPS Sebut Akan Turunkan Impor Minyak pada Oktober

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan nilai impor September 2018 sebesar 13,18 persen dibanding bulan sebelumnya. Hal ini dikarenakan penurunan impor migas dan nonmigas masing-masing 25,2 persen dan 10,52 persen.

Direktur Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengatakan, penurunan di kedua sektor ini bukan karena adanya kebijakan pemerintah untuk menekan impor. Pasalnya, kebijakan pemerintah tersebut masih baru diterapkan.

Pemerintah sebelumnya menerapkan kebijakan kenaikan Pajak Penghasilan (PPh) impor terhadap 1.147 barang yang berlaku sejak 5 September lalu. Namun, menurut dia, dampak kebijakan ini ke penurunan impor September 2018 masih kecil.

“Karena memang baru mulai berlaku awal September tanggal 5 (September). Tapi mulai berlakunya itu seminggu setelah, jadi belum terlalu berpengaruh,” ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (15/10/2018).

Selain itu, pemerintah juga membuat kebijakan perluasan penggunaan biodiesel 20 persen (B20) ke seluruh jenis kendaraan. Namun, kebijakan ini belum terlihat kontribusinya dalam menekan perdagangan migas yang terus defisit.

“Dengan adanya kebijakan B20, ini pun kita belum terlalu kelihatan, karena B20 itu kan sebetulnya pencampuran dengan yang nabati 20 persen biodiesel,” ucapnya.

Kendati demikian, ia berharap kebijakan B20 ini dapat mengurangi impor solar karena digantikan minyak kelapa sawit 20 persen. Kemungkinan B20 baru terlihat hasilnya pada neraca perdagangan Oktober 2018.

“Kita belum tahu ke depan, mudah-mudahan itu membantu menurunkan impor. Kita lihat nanti bulan depan seperti apa,” kata dia.

BPS melaporkan nilai impor pada September 2018 sebesar 14,6 miliar dolar AS. Meski turun dari posisi Agustus 2018, namun dibandingkan September 2017 mengalami kenaikan 14,18 persen dari 12,78 miliar dolar AS.

Penurunan ini disebabkan adanya turunnya impor migas sebesar 767,6 juta dolar AS dan non migas 1,44 miliar dolar AS. “Nilai impor September 2018 4,60 miliar dolar AS atau turun 13,18 persen dibanding Agustus 2018. Secara yoy naik 14,18 persen,” tuturnya.

Secara kumulatif Januari-September 2018 nilai impor mencapai 138,76 miliar dolar AS atau meingkat 23,33 persen dibandingkan periode sama di 2017. Peningkatan terjadi pada impor migas yang naik 27,14 persen jadi 4,7 miliar dolar AS dan impor non migas yang naik 22,64 persen jadi 21,54 miliar dolar AS.

Sumber : Inews

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only