Jakarta – Bank Indonesia (BI) hari ini melaporkan Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) kepada Komisi XI DPR RI untuk tahun 2019. Anggaran penerimaan operasional ditargetkan sebesar Rp 29,1 triliun.
“Anggaran operasional itu mengalami kenaikan 7,92% dari ATBI 2018 Rp 26,96 triliun,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/10/2018).
Perry menambahkan kenaikan proyeksi penerimaan BI terutama dikarenakan penerimaan dari pengelolaan aset valas yang naik 8,14% dari Rp 26,79 triliun menjadi Rp 28,97 triliun.
Sementara untuk penerimaan operasional kegiatan pendukung diperkirakan turun 13,29% dari Rp 41 miliar menjadi Rp 36 miliar. Lalu untuk penerimaan administrasi diperkirakan turun 31,69% dari Rp 127 miliar menjadi Rp 87 miliar.
Sementara untuk anggaran pengeluaran di 2019 diperkirakan naik 4,16% dari ATBI 2018 sebesar Rp 9,5 triliun menjadi Rp 9,9 triliun.
Proyeksi anggaran pengeluaran itu paling besar dari pos gaji dan penghasilan lainnya sebesar Rp 3,54 triliun. Angka itu naik 0,73% dari ATBI 2018 sebesar Rp 3,51 triliun.
“Untuk total karyawan BI di seluruh Indonesia sekitar 5.500 orang,” kata Perry.
Pengeluaran terbesar kedua yakni dari pos manajemen SDM sebesar Rp 2,33 triliun naik 9,84% dari tahun sebelumnya Rp 2,12 triliun. Pengeluaran logistik naik dari Rp 1 triliun menjadi Rp 1,17 triliun.
Untuk penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung turun dari Rp 1,19 triliun menjadi Rp 1,18 triliun. Kemudian ada program sosial BI dan pemberdayaan sektor riil dan UMKM Rp 470 miliar, pajak Rp 965 miliar dan cadangan anggaran Rp 242 miliar.
Jika ditotal maka ATBI 2019 surplus Rp 19,19 triliun. Lebih tinggi dari surplus Rp ATBI 2018 sebesar Rp 17,45 triliun.
Sumber : detik.com
Leave a Reply