Realisasi Penerimaan Pajak per September 2018 Capai Rp900,86 Triliun

JAKARTA – Sampai akhir September 2018 realisasi penerimaan pajak sebesar Rp900,86 triliun atau sebesar 63,26% dari target APBN 2018.

Realisasi penerimaan pajak ini menunjukkan tren pertumbuhan yang positif melanjutkan tren periode sebelumnya yang tumbuh sebesar 16,87% (yoy), dan jika tidak memperhitungkan penerimaan dari uang tebusan tax amnesty pada 2017, penerimaan pajak tercatat mampu tumbuh 18,73% (yoy).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, kinerja positif dari penerimaan PPh nonmigas, PPh migas, serta penerimaan PPN dan PPnBM yang tumbuh cukup signifikan menjadi faktor pendorong pertumbuhan penerimaan pajak tersebut.

Dia juga menjelaskan, pertumbuhan penerimaan pajak pada bulan September adalah pertumbuhan paling tinggi dalam 4 tahun terakhir. Penerimaan pajak yang berasal dari PPh nonmigas mampu tumbuh sebesar 16,72% (yoy). Komponen utama penerimaan PPh masih tetap tumbuh, yang terdiri dari PPh 25/29 badan (tumbuh 25,04% ( yoy), PPh 25/29 OP (tumbuh 21,79% yoy), dan  PPh 22 Impor (tumbuh 26,20% yoy).

“Faktor yang mendorong tumbuhnya penerimaan komponen utama PPh tersebut antara lain meningkatnya aktivitas perdagangan internasional dan kinerja sektor usaha industri, perdagangan, pertambangan, dan pertanian serta meningkatnya kepatuhan Wajib Pajak OP,” kata Sri Mulyani, Rabu (17/10/2018)

Selain itu, penerimaan PPh Pasal 26 yang tercatat tumbuh sebesar 26,64% (yoy), akibat pengaruh depresiasi rupiah terhadap dolar AS, juga menjadi salah satu faktor yang ikut mendorong pertumbuhan penerimaan PPh nonmigas.

Dari sisi penerimaan PPh migas, tercatat realisasi penerimaannya mampu tumbuh secara signifikan sebesar 23,31% (yoy), di mana pertumbuhan penerimaan PPh migas tersebut utamanya masih didorong oleh faktor meningkatnya harga Indonesian Crude Price (ICP).

Sementara itu, realisasi penerimaan PPN dan PPnBM hingga akhir September 2018 tumbuh 14,43% (yoy). Faktor kinerja aktivitas impor dan pertumbuhan konsumsi dalam negeri, masih menjadi pendorong pertumbuhan penerimaan PPN Impor dan PPN DN, masing-masing sebesar 27,52% (yoy) dan 8,22 % (yoy).

Sumber: bisnis.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only