BI Janji Naikkan Pendapatan Jadi Rp29,1 T di 2019

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), untuk tahun 2019 mengusulkan anggaran penerimaan operasional naik 7,92% dibandingkan anggaran tahunan BI pada 2018 yang mencapai Rp 26,96 triliun.

“Alokasi anggaran operasional itu mengalami kenaikan,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo dalam raker dengan DPR yang membahas anggaran BI tahun anggaran 2019 terkait rencana kerja dan anggaran. Raker dipimpin Ketua Komisi XI DPR RI, Melchias Marcus Mekeng, Rabu (17/10/2018).

Dia juga mengungkapkan, menurut laporan sebelumnya anggaran penerimaan BI di 2019 sebesar Rp 29,1 triliun. Angka itu naik sekitar Rp 2,2 triliun dari anggaran penerimaan di 2018 sebesar Rp 26,9 triliun.

Sementara untuk anggaran operasional ditetapkan sekitar Rp9,8 triliun. Angka ini naik Rp395 miliar dibanding anggaran operasional BI di 2018 sebesar Rp9,5 triliun.

Di sisi lain BI mengusulkan Rancangan Anggaran Tahunan Bank Indonesia (RATBI) tahun fiskal 2019 kepada Komisi XI, yang diusulkan bank sentral terdiri dari anggaran penerimaan operasional sebesar Rp29,1 triliun dan anggaran pengeluaran sebesar Rp9,9 triliun.

Anggaran penerimaan operasional salah satunya berasal dari pengelolaan aset valas sebesar Rp28,97 triliun, atau naik 8,14% dibandingkan ATBI 2018 sebesar Rp28,97 triliun. Sementara itu, penerimaan operasional kegiatan pendukung mencapai Rp36 miliar. Adapun untuk penerimaan dari sisi administrasi diusulkan menjadi Rp87 miliar.

Sedangkan, alokasi anggaran pengeluaran BI tahun depan diusulkan menjadi Rp9,9 triliun atau naik 4,16% dibandingkan anggaran tahunan bank sentral tahun ini sebesar Rp9,5 triliun.

Kenaikan anggaran tersebut tak lepas dari alokasi anggaran pengeluaran dari pos gaji dan penghasilan lainnya yang mencapai Rp3,54 triliun atau naik 0,73% dari ATBI 2018 sebesar Rp3,51 triliun. “Untuk total karyawan BI di seluruh Indonesia sekitar 5.500 orang,” kata mantan Deputi Gubernur BI itu seperti mengutip dpr.go.id.

Selain itu, anggaran pos manajemen sumber daya manusia diusulkan sebesar Rp 2,12 triliun, pengeluaran logistik mencapai Rp 1,17 triliun, penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung Rp 1,18 triliun. Selain itu, bank sentral pun mengalokasikan anggaran untuk program sosial seperti pemberdayaan sektor riil dan UMKM Ro 470 miliar, pajak Rp 965 miliar, dan cadangan anggaran Rp 242 miliar.

Melihat data tersebut, perkiraan anggaran tahunan bank sentral sepanjang 2019 surplus Rp 19,19 triliun. “Angka ini masih akan bergerak, karena masih dibahas di Panja,” kata Perry Warjiyo

Sumber: m.inilah.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only