Walau Sulit, China Tetap Akan Tutup Impor Kedelai AS

Pembeli kedelai terbesar di dunia, China, yang telah membatasi pembelian hasil panen dari Amerika Serikat (AS), sekarang berusaha menghentikan impor sampai ke titik nol.

Langkah itu adalah bagian dari perang dagang yang semakin meningkat tensinya antara kedua negara.

Dilansir dari Reuters (25/10), Kedelai digunakan di China sebagai pakan kaya protein untuk ternak (seperti babi dan ayam), dengan lebih dari sepertiga persediaan berasal dari Amerika Serikat.

Padahal juga tahun lalu, para petani Amerika menjual kedelai senilai lebih dari USD12 miliar ke China, yang merupakan pasar ekspor terbesar mereka.

Menanggapi itu salah satu kelompok industri top China mengusulkan bulan ini untuk memotong jumlah protein yang digunakan dalam pakan ternak. Dikatakan bahwa hewan bisa bertahan dengan kurang dari yang dibutuhkan saat ini.

Asosiasi Industri Pakan China mengatakan ketergantungan pada kedelai impor menciptakan hambatan bagi industri pertanian negara itu.

“Fenomena ini secara langsung terkait dengan perang perdagangan AS-China,” kata Loren Puette, direktur firma riset ChinaAg di Taiwan.

Dia mengatakan kepada CNN bahwa “Implikasinya adalah bahwa China akan menghentikan semua impor kedelai AS di masa depan.”

Sebelumnya pada bulan Juli, Beijing memberlakukan retribusi pajak 25 persen masuk atas kedelai AS sebagai bagian dari perselisihan perdagangan dengan Washington.

Namun Menurut Puette, pergeseran cepat China dari kedelai dapat menciptakan kekacauan di sektor pakan ternak.

Analis Fitch juga mengatakan rencana Beijing untuk menyingkirkan dari ketergantungannya pada kedelai impor akan memakan waktu dan sulit diterapkan.

Sumber: akurat.co

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only