Menkop dan UKM Yakin Rasio Kewirausahaan Bisa di Atas 5%

Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga yakin dan optimis tingkat rasio kewirausahaan Indonesia tahun ini akan setara dan selevel dengan negara-negara tetangga seperti Singapura (7%), Malaysia (5%), dan Thailand (4%).”Saat ini, rasio kewirausahaan kita sudah berada di 3,1% pada 2016, dari sebelumnya yang tak pernah beranjak dari 1,65%. Dengan sinergi dengan seluruh stakeholder dari kementerian lain, gubernur, bupati dan walikota, hingga swasta, saya yakin akhir 2018 ini rasio kewirausahaan akan berada di atas 5%”, kata Puspayoga pada acara paparan 4 Tahun Kerja Pemerintahan Jokowi-JK dengan tema Kebudayaan dan Prestasi Bangsa, di Jakarta, Rabu (24/10).

Kenaikan rasio kewirausahaan itu juga dianggap sebagai salah satu pencapaian yang layak diperhitungkan selama empat tahun kinerja Pemerintah Jokowi-JK khususnya pada sektor koperasi dan UKM.

Terlebih dengan adanya Revolusi Industri 4.0, Puspayoga akan terus mendorong peningkatan jumlah wirausaha di Indonesia.”Kita harus mampu menghadapi dan mengantisipasi Revolusi Industri 4.0. Kalau tidak, maka negeri ini hanya akan menjadi pasar bagi produk negara lain”, tandas Menkop.

Sejalan dengan itu, Puspayoga menambahkan, pihaknya akan lebih memprioritaskan kepada pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan pemerataan kesejahteraan. Untuk itu, pihaknya akan terus mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi usaha mikro dan kecil di seluruh Indonesia. Dari target penyaluran KUR sebesar Rp123,6 triliun, per September 2018 sudah tersalurkan sebesar Rp100,1 triliun kepada 3.797.547 orang.”Dengan sisa waktu yang ada hingga akhir 2018, saya yakin target penyaluran KUR bisa kita capai”, imbuh Puspayoga.

Hanya saja, Menkop Puspayoga mengakui bahwa masih ada beberapa kendala yang ditemui para pelaku usaha mikro dan kecil, khususnya terkait masalah agunan. Padahal, dengan maksimal kredit Rp25 juta tidak diberlakukan adanya agunan.”Selama saya keliling ke daerah, masih ada yang mendapat kendala agunan seperti itu. Makanya, kita akan terus pantau secara mendalam dan turun ke lapangan untuk meminimalkan kendala agunan tersebut”, tegas Puspayoga.

Ke depan, ungkap Puspayoga, koperasi sebagai penyalur KUR akan bertambah satu lagi menjadi tiga, setelah Kospin Jasa (Pekalongan) dan Kopdit Obo Mas (NTT).”Ada satu lagi KSP asal Badung, Bali, yang juga telah siap menjadi penyalur KUR bagi ratusan ribu anggotanya yang banyak bergerak di sektor usaha pariwisata”, tukas Menkop.

Selain KUR, lanjut Menkop, pihaknya juga sudah berhasil mengakomodir keluhan pelaku KUMKM di seluruh Indonesia, dengan dilakukannya penurunan tarif PPh Final dari 1% menjadi 0,5% bagi pelaku koperasi dan UMKM yang memiliki omzet bruto maksimal sebesar Ro4,8 miliar pertahun.”Sehingga, bila pemerataan kesejahteraan tercapai, maka tingkat kemiskinan dan pengangguran juga otomatis akan ikut menurun”, pungkas Puspayoga.

Sumber : neraca.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only