Soal Ekonomi 2019, Sri Mulyani: Ekspor Masih akan Melemah

Jakarta – Pemerintah dan DPR telah mengesahkan UU APBN 2019. Mereka sepakat dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi di 2019 sebesar 5,3%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, komponen pertumbuhan PDB itu berasal dari beberapa sumber pertumbuhan. Seperti tingkat konsumsi rumah tangga dan LNPRT sebesar 5,1%.

“Faktor konsumsi rumah tangga kami perkirakan masih kuat,” tuturnya dalan Konfrensi Pere RUU APBN Tahun Anggaran 2019 di Gedung Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Selain pertumbuhan konsumsi pemerintah tahun depan diperkirakan 5,4%. Lalu dari komponen pembentukan modal tetap bruto tumbuh sebesar 7%.

Namun yang masih menjadi beban pertumbuhan ekonomi di tahun depan adalah ekspor. Pemerintah menetapkan proyeksi pertumbuhan ekspor melemah hanya 6,3%.

“Ekspor akan melemah sejalan dengan permasalahan perdagangan global tadi,” tuturnya.
Sri Mulyani mengatakan, tensi perang dagang antara AS dan China masih akan terjadi. Hal itu membuat tren pertumbuhan perdagangan global masih menunjukan ketidakpastian.

“Perdagangan global diperkirakan akan melambat karena adanya tensi perang dagang. Tahun lalu pertumbuhan perdagangan global 5,2% itu recovery tinggi. Tahun ini diperkirakan melemah 4,2% dan tahun depan 4,0%,” ujarnya.

Sementara untuk pertumbuhan impor yang menjadi komponen PDB diperkirakan mencapai 7,1%. Angka itu masih lebih tinggi dari komponen ekspor.

Sumber  Detik

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only