Jakarta: Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) sepakat untuk menetapkan target penerimaan perpajakan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar Rp1.786,4 triliun. Besaran tersebut tumbuh 15,4 persen dibandingkan dengan proyeksi penerimaan pajak tahun ini yang sebesar Rp1.548,5 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengakui peningkatan penerimaan perpajakan terbilang ambisius. Namun demikian, dia menegaskan angka tersebut termasuk realistis. “Penerimaan perpajakan ambisius namun realistis, DJP kita harap bisa mencapainya,” ungkapnya, di Kantor Pusat DJP, Jakarta, Rabu malam, 31 Oktober 2018.
Menurut Ani, sapaan akrabnya, dalam 10 tahun terakhir pertumbuhan penerimaan perpajakan rata-rata di angka 11 persen. Ia menilai tingginya penerimaan perpajakan yang ditetapkan dalam APBN 2019 dikarenakan kebutuhan belanja negara yang semakin meningkat.
Adapun penerimaan perpajakan, masih kata Ani, berkontribusi sebanyak 82,3 persen terhadap APBN. Artinya, lanjut dia, APBN kini makin sehat dan mandiri karena bersumber dari perpajakan. Ia berharap penerimaan perpajakan bisa tumbuh lebih baik di masa yang akan datang.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan meskipun targetnya tinggi namun instrumen perpajakan ramah terhadap investasi. Dia menegaskan banyak insentif pajak yang diberikan untuk mendorong investasi.
“Kita dari sisi perpajakan selain untuk mendorong penerimaan tapi juga untuk iklim investasi,” pungkas Ani.
Sumber Metrotv
Leave a Reply