Sri Mulyani Minta Waktu Benahi Transaksi Berjalan

Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pembenahan defisit neraca transaksi berjalan dengan menekan impor dan menggenjot ekspor, tak seperti membalik tangan. Sekejab langsung jadi.

“Momentum perbaikan dilakukan secara bertahap dan tidak bisa langsung terlihat pada triwulan yang sama,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (1/11/2018).
Sri Mulyani mengatakan, pemerintah berupaya untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan, melalui pengendalian kebutuhan impor proyek infrastruktur, implementasi biodiesel B20, serta perluasan cakupan produk yang dikenakan PPh impor.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah mendorong peningkatan daya saing untuk meningkatkan produktivitas dalam negeri, serta gencar melakukan promosi ekspor non-tradisional, sebagai antisipasi dalam menghadapi ancaman perang dagang”Namun, upaya pembenahan ini tidak bisa terlihat hasilnya dalam waktu cepat, karena bersifat struktural, yang membutuhkan periode yang lama,” kata dia.

Meski demikian, Sri Mulyani optimis bahwa kebijakan ini, bisa membuahkan hasil. Lantaran, perbaikan iklim investasi terus dilakukan melalui sistem pelayanan terpadu, serta pemberian insentif perpajakan dan pertumbuhan kredit perbankan tumbuh 12,69% hingga triwulan III-2018. “Kita terus menjaga momentum untuk menjaga investasi dan devisa masuk, itu cara kerja kita, karena kebijakan kita struktural yang tidak bisa dilihat dalam jangka pendek,” ujar Sri Mulyani.

Sebelumnya, pemerintah dan Bank Indonesia berupaya untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan yang selama ini merupakan salah satu penyebab terjadinya gejolak nilai tukar terhadap US$.

Sumber: inilah.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only