Konsumsi Tumbuh 5 Persen, BPS Sebut Daya Beli Masyarakat Membaik

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2018 (Juli-September) mencapai 5,01 persen. Angka tersebut dinilai BPS menjadi tanda bahwa daya beli masyarakat membaik.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2018 tumbuh lebih cepat dibandingkan periode yang sama tahun lalu 4,97 persen. Kendati demikian, angka itu melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,15 persen akibat momen Ramadan dan Lebaran.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga menunjukkan tren yang positif dan menunjukkan daya beli masyarakat terjaga.

Dia menyebut, indikator daya beli terlihat dari penjualan eceran yang tumbuh 4,21 persen, lebih tinggi daripada periode yang sama tahun lalu yang hanya tumbuh 0,13 persen.

“Kalau kita lihat peningkatannya untuk penjualan eceran, makanan minuman, tembakau, sandang, bahan bakar dan juga rekreasi,” katanya saat jumpa pers di Gedung BPS, Jakarta, Senin (5/11/2018).

Indikator lainnya, kata pria yang kerap disapa Kecuk itu, terlihat dari impor barang konsumsi yang tumbuh tinggi. Angka ini terus meningkat setelah kuartal III meski pemerintah sudah menaikkan pajak impor.

“Memang harus diakui masih ada barang impor yang dikonsumsi oleh rumah tangga,” ucapnya.

Indikator berikutnya tampak pada pertumbuhan penjualan mobil dan motor. Selain itu, nilai transaksi kartu kredit dan debit serta uang elektronik juga tumbuh 11,94 persen.

Kecuk menambahkan, penghasilan masyarakat juga masih cukup baik. Upah riil buruh tani dan buruh bangunan sepanjang Juli-September 2018 tumbuh masing-masing 0,97 persen dan 2,5 persen.

Sumber: inews.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only