Tunggu Data CAD, IHSG Cenderung Melemah

-Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak turun dengan rentang pergerakannya berada di 5.898 hingga 6.000 pada hari ini, Jumat (9/11/2018). Kami mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.

Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), Kamis waktu setempat, kembali ditutup mayoritas melemah di tengah keputusan bank sentral Federal Reserve yang mempertahankan suku bunganya. Indeks Dow Jones naik tipis 0,04%, S&P 500 turun 0,25%, dan Nasdaq terkoreksi 0,53%.

The Fed mempertahankan suku bunganya seperti yang diperkirakan sebelumnya. Namun, bank sentral mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengharapkan “kenaikan lebih lanjut secara bertahap”.

Dari dalam negeri, IHSG mengakhiri perdagangan hari Kamis di zona hijau, menguat 0,62% ke level 5.976,87 poin. Pelaku pasar melakukan aksi beli di tengah euforia menangnya partai pesaing pemerintahan Amerika Serikat (AS) yaitu Partai Demokrat, yang berhasil merebut kendali DPR.

Parlemen AS yang kini tidak lagi didominasi oleh Partai Republik ternyata disyukuri oleh pelaku pasar. Sebab kebijakan Presiden Trump yang tidak pro-pasar mendapat pengawasan dari kubu sebelah, seperti pemberlakuan bea masuk yang menyulut perang dagang dengan China.

Namun demikian, pelaku pasar sudah menyesuaikan (priced in) portofolio mereka.

Pengumuman yang ditunggu tunggu saat ini adalah Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal III-2018. Rilis ini kemungkinan besar terjadi setelah penutupan pasar, tetapi pasar sudah terlanjur berekspektasi ada pelemahan yang lebih dalam ketimbang kuartal II-2018, terutama di pos transaksi berjalan.

Pada kuartal II-2018, transaksi berjalan mencatat defisit 3,04% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Kemungkinan defisit pada kuartal III-2018 akan lebih dalam karena neraca perdagangan tekor lebih parah.

Sepanjang kuartal III-2018, neraca perdagangan defisit US$2,72 miliar. Lebih dalam dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu US$1,37 miliar.

Lalu, bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Tim Riset CNBC Indonesia menganalisis pola pergerakan IHSG dengan menggunakan analisis secara teknikal.

Secara teknikal, IHSG kembali membentuk pola lilin berputar (spinning candle) pada grafik, Pola tersebut menunjukan bahwa IHSG sedang berkonsolidasi terhadap arah pergerakan selanjutnya.

Kami melihat IHSG cenderung tertahan kenaikannya dan berpotensi untuk turun mengingat pergerakannya yang cenderung berbalik melemah ketika mendekati level penghalang kenaikannya (resistance) di level 6.000.

Posisinya juga sudah jenuh beli (overbought) menurut indikator stochastic slow. Meskipun IHSG masih bergerak di atas garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA 5) dengan disertai volume perdagangan yang masih tinggi.

Menurut kami, kondisi bursa global yang kurang kondusif karena stance The Fed yang hawkish, ditambah dengan sinyal-sinyal pelemahan secara teknikal, berpotensi membuat IHSG terkoreksi.

Sumber: cnbcindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only