Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak hari ini mengadakan kerja sama dalam bentuk Nota Kesepahaman dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, dan Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia.
Selain Nota Kesepahaman, Ditjen Pajak juga memperluas kerja sama pendidikan pajak melalui Perjanjian Kerja Sama dengan Universitas Terbuka, Pusat Data dan Informasi Ilmiah LIPI, serta Direktorat Jenderal Pengembangan Ristek, Kemenristekdikti.
Acara ini merupakan bagian dari puncak rangkaian acara Pekan Inklusi Kesadaran Pajak 2018 yang dilaksanakan pada 5 – 9 November 2018 dalam rangka peringatan Hari Pajak dan Kampanye Program Inkusi Kesadaran Pajak dalam Pendidikan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui jika pekan ini juga masih menjadi pekan yang berat bagi Kementerian Keuangan. Sebab, masih banyak jajarannya yang berkabung atas insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di Tanjung Karawang, Bekasi.
“Saya sangat menghargai pak Robert dan jajaran Ditjen Pajak meskipun dalam suasana duka mendalam, dan kita akan mendukung dan membantu korban, namun kami tetap harus menjalankan tugas kita yaitu menjalankan amanat negara mengumpulkan pajak,” ujarnya di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (9/11).
Ia menambahkan, inklusi pajak dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pajak.
“Untuk memberikan gambaran, penerimaan pajak terhadap total penerimaan negara adalah 70 persen. Dan ini msh lebih kecil krn kita lihat potensinya sangat besar,” kata dia.
Disisi lain, inklusi pajak juga dilakukan Kementerian Keuangan untuk mendorong percepatan pembangunan maupun mensejahterakan masyarakat melalui pembagian anggaran pada pos-pos yang sudah ditetapkan.
“Edukasi dan pemahaman pentingnya pajak dan kesadaran membayar pajak bagian dari strategi kami semua untuk meningkatkan penerimaan negara yang akan kembali ke masyarakat juga,” tandasnya.
Sumber: jawapos.com
WA only
Leave a Reply