Penerimaan Pajak Capai Rp1.061 Triliun per Oktober 2018

Kementerian Keuangan membukukan penerimaan pajak hingga Oktober 2018 mencapai Rp1.061 triliun atau 71,39 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang dipatok sebesar Rp1.424 triliun.

Secara tahunan, realisasi penerimaan pajak tersebut tercatat tumbuh 17,64 persen kalau dibandingkan dengan Oktober 2017 lalu yang sebesar Rp864 triliun. Bahkan, periode itu, penerimaan pajak minus 0,82 persen dibandingkan Oktober 2016.

“Kenaikan penerimaan pajak ini didukung oleh momentum pertumbuhan ekonomi, baik dari orang pribadi maupun korporasi,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantornya, Kamis (15/11) malam.

Menurut dia, kuatnya permintaan domestik mendorong setoran dari Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).

Tercatat, raihan dari PPh nonmigas mencapai Rp538,9 triliun atau naik 17 persen secara tahunan. Namun demikian, pencapaian ini baru sekitar 66 persen dari target APBN 2018.

Adapun, porsi terbesar penerimaan nonmigas berasal dari wajib pajak badan yang naik 25,1 persen menjadi Rp193,97 triliun.

Kemudian, PPh Pasal 21 mengekor dengan kontribusi sebesar Rp110,47 triliun atau naik 17 persen. Sedangkan sisanya berasal dari PPh 22 Impor sebesar Rp45,34 triliun, PPh orang pribadi Rp8,49 triliun, PPh 26 Rp43,98 triliun, termasuk PPh Final Rp91,2 triliun.

Lalu, realisasi setoran PPN tumbuh 15 persen menjadi Rp405,4 triliun atau 74,83 persen dari APBN 2018. Raihan ini terdiri dari PPN dalam negeri yang naik 8,94 persen menjadi Rp240,63 triliun dan PPN Impor meningkat 28,03 persen menjadi Rp151,87 triliun.

Selanjutnya, Pajak Bumi dan Bangunan (PPB) naik 253,2 persen, meski begitu raihannya cuma Rp11,8 triliun. Penerimaan pajak lainnya tercatat Rp6,1 triliun atau naik 10 persen secara tahunan.

Sementara itu, penerimaan PPh di sektor minyak dan gas bumi tercatat naik 28,1 persen menjadi Rp54,3 triliun. Raihan ini telah melampaui target APBN 2018 yang hanya dipatok Rp38,1 triliun. Kenaikan setoran tak lepas dari kenaikan harga minyak dunia dan pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS.

Sekadar mengingatkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen hingga September 2018. Raihan ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Melihat capaian penerimaan pajak hingga akhir Oktober 2018, Sri Mulyani memproyeksi penerimaan perpajakan, termasuk bea dan cukai, bisa mencapai 95 persen dari target APBN 2018.

Ia juga optimistis target pendapatan negara yang dipatok Rp1.839 triliun pada tahun ini bisa terealisasi 100 persen. Optimisme ini berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak yang diperkirakan bisa mencapai 142 persen dari target Rp275,4 triliun.

Per 31 Oktober 2018, realisasi PNBP telah mencapai Rp315,4 triliun atau 114,5 persen dari sasaran.

Sumber: cnnindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only