Penerimaan Bea Cukai Akhir Tahun Minimal 94%.

JAKARTA. Realisasi penerimaan bea dan cukai selama sepuluh bulan 2018, baru mencapai Rp 144,14 triliun atau sebesar 74,26% dari target di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Walaupun demikian, pencapaian ini masih meningkat 13,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama 2017.

Secara terperinci, sampai akhir Oktober 2018, dari penerimaan bea masuk Rp 32,22 triliun , atau 90,26 % , bea keluar Ro 5.7 triliun , atau 190.1 % , sedangkan penerimaan cukai Rp 106,2 triliun atau 68,3 % .

Bagi Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira, realisasi penerimaan bea dan cukai hingga akhir tahun minimal 94 % dari target , meski masih memiliki peluang mencapai 100 % .

Ada beberapa yang mempengaruhi pendapątan bea cukai. Pertama, ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada tahun ini turun dibandingkan dengan tahun 2017. Penerimaan cukai belum pulih, dan tarif cukai rokok tahun depan batal naik.

“Biasanya di Desember langsung meloncat realisasinya mengikuti pola musiman,” kata Bhima, Senin (19/11).

Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai Heru Pambudi mengaku, pihaknya terus berusaha untuk mencapai target di semua sektor. “Kami sudah over untuk penerimaan bea cukai. Semoga stabil atau bisa lebih,” tandasnya.

Sumber: Koran KONTAN

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only