JAKARTA – Obral insentif yang dilakukan pemerintah nampaknya direspons positif investor. Salah satunya sektor properti yang akan menurunkan pajak properti mewah.
Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar dilakukan evaluasi berkala terhadap insentif perpajakan untuk menarik investasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyiapkan beragam kebijakan perpajakan untuk masalah tersebut.
Ya benar saja, saham-saham emiten properti pun langsung melejit. Sektor properti pada penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sore ini naik 6,34 poin atau 1,5% ke 433,41.
Okezone pun menelusuri beberapa emiten properti yang sahamnya melejit pada penutupan perdagangan sore ini. Berikut datanya seperti dikutip keterbukaan informasi, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Saham PT Intiland Development Tbk (DILD) ditutup naik Rp4 atau 1,36% ke Rp298. Saham ini dibuka pada level Rp296, dengan level tertinggi Rp300 dan terendah Rp294.
Kemudian, saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) ditutup naik Rp35 atau 3,59% ke Rp1.010. Saham ini dibuka pada level Rp975, dengan level tertinggi Rp1.040 dan terendah Rp975.
Selain itu, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) juga ditutup naik Rp80 atau 6,45% ke Rp1.320. Saham ini dibuka pada level Rp1.255, dengan level tertinggi Rp1.345 dan terendah Rp1.255.
Saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) ditutup naik Rp7 atau 4,73% ke Rp155. Saham ini dibuka pada level Rp150, dengan level tertinggi Rp157 dan terendah Rp150.
Saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) ditutup naik Rp40 atau 5,84% ke Rp725. Saham ini dibuka pada level Rp690, dengan level tertinggi Rp730 dan terendah Rp685.
Kemudian, saham PT Alam Sutera Tbk (ASRI) ditutup naik Rp10 atau 3,21% ke Rp322. Saham ini dibuka pada level Rp312, dengan level tertinggi Rp324 dan terendah Rp312.
Seperti yang diberitakan Okezone, untuk insentif pajak sektor properti kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, saat ini sedang diselesaikan PMK terutama untuk rumah, apartemen yang selama ini dapatkan kendala karena ada PPnBM yang sangat tinggi dengan menaikkan threshold (batas bawah)-nya dari yang tadinya Rp20 miliar menjadi Rp30 miliar, dan menurunkan PPh pasal 22-nya untuk pembelian hunian tersebut dari 5% menjadi 1%.
“Dengan demikian kita berharap sektor konstruksi akan menjadi meningkat dari segi kegiatan usahanya,” ucap Sri Mulyani.
Sumber : okezone.com
Leave a Reply