Rencana Turunkan Pajak Rumah Mewah, Bawa IHSG Menguat 0,72%

Indeks properti mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1,49%, sementara indeks pertambangan mengalami penurunan paling dalam sebesar 1,58%.

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) diparkir pada zona hijau pada penutupan perdagangan Kamis (22/11), menguat 0,72% menjadi berada di level 5990,81. Menguatnya indeks tersebut, ditopang oleh sektor properti yang secara indeks, menguat 1,49% menjadi level 433,41.

Hal itu terlihat dari saham-saham properti seperti saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menguat 6,45% menjadi Rp1.320 per lembar saham. PT Sentul City Tbk (BKSL) menguat 5,83% menjadi Rp109 per lembar saham. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) juga menghijau 5,84% menjadi Rp725 per lembar. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga menguat 3,59% menjadi Rp1.010 per lembar.

“Para pelaku pasar mengapresiasi rencana pemerintah untuk menurunkan pajak properti mewah,” kata Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji kepada Katadata.co.id, Kamis (22/11), terkait alasan saham sektor properti yang melonjak.

Seperti diketahui, Pemerintah akan menaikkan ambang batas pengenaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk properti mewah dari sebelumnya Rp20 miliar menjadi Rp30 miliar. Selain itu, Kementerian Keuangan bakal menurunkan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 dari pembelian properti dari sebelumnya 5% menjadi 1%.

Kemarin, Rabu (21/11), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, relaksasi ini dilakukan untuk mendorong sektor konstruksi. Oleh sebab itu dua aturan yakni Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 90 Tahun 2015 dan PMK Nomor 35 Tahun 2017 akan direvisi.

Nafan menilai, kenaikan sektor properti ini akan konsisten karena berdasarkan daily chart, sektor properti mulai tumbuh positif 4,3% dalam sebulan bulan terakhir. Kenaikan secara konsisten tersebut, diprediksi olehnya menuju ke level maksimal 455.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga senada dengan Nafan. Menurutnya, setelah kabar rencana pemerintah tersebut beredar, investor asing melanjutkan akumulasi beli pada saham-saham properti. Secara umum, asing melakukan beli bersih pada pasar reguler senilai Rp244,77 miliar.

Meski hari ini menguat, namun William menilai penguatan tersebut masih terbatas karena masih ada sentimen negatif yang membuat saham sektor pertambangan masih berada di zona merah. Pada perdagangan hari ini, sektor tersebut terkoreksi 1,58% menjadi level 1.724. “Sektor mining saya prediksi turun sampai tahun depan,” kata William.

Saham perusahaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) hari ini masih terkoreksi 2,99% menjadi Rp4.220 per lembar sahamnya. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) terkoreksi 2% menjadi Rp19.625 per lembar saham. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 1,91% menjadi Rp1.285 per lembar sahamnya.

Secata teknikal, William memprediksi IHSG masih mempertahankan support di level 5.900 dan resistance di level 6.000 sebelum memasuki Desember. Adapun, pada perdagangan Jumat (23/11), IHSG diprediksi akan terkoreksi karena adanya aksi ambil untung menjelang akhir pekan.

Adapun, pada perdagangan hari ini, volume saham yang diperdagangkan sebanyak 13,1 miliar lembar saham dengan nilai Rp8,47 triliun. Meski indeks menguat, jumlah saham yang berada di zona hijau lebih sedikit daripada yang terkoreksi. Ada 169 saham yang menguat, sedangkan 227 saham terkoreksi. Sementara 112 saham stagnan.

Sumber: katadata.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only