AUM Reksadana Saham Dollar AS Terkerek Penguatan Rupiah

JAKARTA. Di tengah tren penurunan dana kelolaan industri reksadana, reksadana saham berdenominasi dollar AS justru mampu menorehkan pertumbuhan dana kelolaan Ini terjadi seiring aliran dana asing yang masuk ke pasar saham di Asia Pasifik. Data Infovesta Utama menunjukkan, nilai asset under management (AUM) atau
dana kelolaan reksadana saham berdenominasi dollar ASper Oktober 2018 bertambah sebesar USS 87,57 juta, atau setara 11,93% dibandingkan bulan sebelumnya. Jika dikonversikan dalam rupiah, total dana kelolaan reksadana saham denominasi dollar AS naik dari Rp 10,96 triliun per September menjadi Rp 12,51 triliun per Oktober. Peningkatan dana kelolaan tersebut juga ditopang oleh pertumbuhan unit penyertaan (UP) sebesar 22,93%.

Head of investment research infovesta utama wawan Hendrayana menilai, AUM reksadana saham denominasi dollar AS meningkat Selain karena kinerja aset reksadana ini positif. Indeks saham di kawasan Asia Pasifik memang meningkat. “Ketika Partai Demokrat di AS menang, dana asing masuk kembali ke pasar Asia Pasifik, sehingga menjadi pendorong reksadana deno- Pertimbangannya,
minasi dollar AS, khususnya akhir Wawan, Kamis (22/11).Dana asing reksadana saham dollar AS membaik reksadana saham global,” kata Begitu pula di Indonesia. yang mengalir ma- juga suk berdampak positif bagi yang memiliki aset dasar ata Di wa underlying asset saham langkah lokal. Apalagi, penguatan nilai nyesuaikan tukar rupiah terhadap dollar nga. AS belakangan ini memberi mulai pengaruh positif.

Head of Sales & Distributtion Ashmore Asset Manage- pasar ment Indonesia Steven Satya Itu Yudha mengatakan, penguatan rupiah jadi nilai tambah AS yang memiliki aset dasar rupiah atau saham lokal. “Sebab, kinerja saham membaik, sehingga menarik investor Dengan untuk menambah unit per- ven, dollar AS,” papar dia.

Selain itu, yang menguat, investor bisa membeli reksadana dollar AS pada harga yang lebih murah. Steven memperkirakan pergerakan rupiah pada tahun de perbaikan pan akan stabil cenderung Sebab, menguat.

Pertimbangannya, jelang akhir tahun, tren defisit neraca dagang biasanya menurun. Serangkaian kebijakan pemerintah untuk menekan impor juga bisa menguatkan rupiah Apalagi, pendapatan pajak .membaik. Di lain sisi, BI menempuh langkah preventif dengan menyesuaikan tingkat suku bunga. Keyakinan investor juga mulai bertumbuh. Ini tercermin dari aliran dana asing yang mulai deras masuk ke harga pasar saham dan obligasi. Itu sebabnya, Steven optimistis reksadana saham dollar besutan Ashmore bisa mencetak kinerja 10%-12% pada tahun depan. “Ini merupakan return yang atraktif bagi reksadana dollar AS,” kata dia.

Dengan begitu, lanjut Steven, AUM reksadana saham dollar juga akan bertumbuh. Sebab investor tertarik dengan potensi return positif. Wawan sependapat, dana kelolaan reksadana saham berdenominasi dollar AS akan tumbuh signifikan, seiring perbaikan ekonomi global. Sebab, pemulihan ekonomi akan memoles kinerja saham di kawasan Asia Pasifik. Selain itu, kebutuhan dan minat masyarakat terhadap dollar AS akan terus bertambah seiring berkembangnya basis investor. “Investor jenis reksadana ini umumnya memiliki kebutuhan dalam dollar AS, sehingga nilai tukar rupiah bukan menjadi faktor utama pertumbuhan AUM reksadana saham dollar AS,” imbuh Wawan.

Sumber : kontan.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only