Sektor properti akan bullish pada tahun depan. Harapan ini rasanya tidak ketinggian. Sebab, tanda-tanda kebangkitan bisnis properti mulai terasa di pengujung tahun ini.
Sebuah kelompok usaha properti nasional melaporkan, permintaan proyek residensial mereka di pinggiran ibukota membeludak. Bahkan, saking kencangnya permintaan, perusahaan ini harus meluncurkan satu klaster lagi menjadi dua klaster proyek hunian. Secara total, target penjualannya di atas Rp 200 miliar.
Ada sederet alasan mengapa sektor properti pada tahun depan akan unjuk gigi. Pertama, pengusaha properti sudah lama berpuasa. Dalam lima tahun terakhir, bisnis properti lesu darah. Alhasil, kemungkinan sektor properti pada tahun depan cukup wajar.
Apalagi, para investor pasar saham juga sudah lama menantikan kebangkitan sektor properti. Kapitalisasi pasar saham emiten properti besar memang masih menyusut. Salah satu indikasinya, sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to date (ytd), indeks saham properti masih menurun 9,42 % . Pelemahan ini lebih buruk dibandingkan koreksi Indeks Harga Saham Gabungan ini ( IHSG ) yang sebesar 3 , 19% ( ytd ).
Sumber: Kontan
Leave a Reply