Rupiah Melambung, Harga Emas Antam Terendah Sejak Agustus

Jakarta – Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun Rp 4.900 menjadi Rp 597.000 per gram, dari sebelumnya Rp 601.900 per gram.

Turunnya harga logam mulia tersebut terjadi ketika rupiah menguat pada akhir pekan lalu. Penurunan harga instrumen investasi tersebut berada pada level terendah setidaknya sejak akhir Agustus.

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam hari ini (12/3/18), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram melemah menjadi Rp 59,7 juta dari harga kemarin Rp 60,19 juta per batang.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam.

Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Produk Gram Harga per gram 30 Nov 18 (Rp) Harga per gram 3 Dec 18 (Rp) Selisih (%)
Emas Batangan 0.5 715,000 695,000 -2.80%
Emas Batangan 1 657,000 646,000 -1.67%
Emas Batangan 2 631,000 620,500 -1.66%
Emas Batangan 3 624,333 613,333 -1.76%
Emas Batangan 5 620,800 610,000 -1.74%
Emas Batangan 10 612,000 603,500 -1.39%
Emas Batangan 25 605,500 599,200 -1.04%
Emas Batangan 50 603,100 597,700 -0.90%
Emas Batangan 100 601,900 597,000 -0.81%
Emas Batangan 250 600,350 596,000 -0.72%
Emas Batangan 500 599,750 595,600 -0.69%
Emas Batangan 1000 599,600 595,600 -0.67%

Sumber: Logammulia

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam di website baru perusahaan tidak lagi ditampilkan sejak direnovasi kemarin.

Harga itu seharusnya dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Untuk jenis lain, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.

Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.

Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%.

Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.

Turunnya harga emas ukuran kecil itu mengindikasikan risiko yang melemah akhir pekan lalu.

Beberapa faktor yang memengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.

Penurunan risiko ditandai dengan positifnya iklim investasi di pasar keuangan domestik, yang tercermin dari penguatan rupiah berturut-turut hampir selama sepekan penuh.

Yang menarik, turunnya harga logam mulia terjadi ketika harga emas global naik berturut-turut yaitu dari US$ 1.213,4 per troy ounce pada 27 November, US$ 1.223,6 per troy ounce pada 28 November, dan US$ 1.231,8 per troy ounce pada 29 November, dan US$ 1.232,7 pada 30 November.

Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.

Saat ini, kondisi pasar keuangan dan investasi domestik masih sangat kondusif, terutama di pasar rupiah dan pasar saham.

Pasar spot valas menunjukkan penguatan rupiah hingga 0,45% menjadi Rp 14.235 per dolar. Untuk surat berharga, pasar saham juga menunjukkan apresiasi signifikan hari ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,38% menjadi 6.139.

Surat berharga negara (SBN) seri acuan 10 tahun juga mengalami kenaikan harga, yang dicerminkan oleh turunnya tingkat imbal hasil (yield) di pasar sekunder sebesar 3,3 basis poin (bps) menjadi 7,83%.

Pergerakan harga dan yield bertolak belakang di pasar sekunder obligasi. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

Sumber : cnbcindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only