Menko Darmin Yakin Dolar AS Bisa Kembali ke Level Rp13.700

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meyakini nilai tukar rupiah bisa kembali perkasa. Bahkan menurut keyakinannya, keperkasaan tersebut akan bisa membuat rupiah menguat ke level Rp13.700-Rp13.800 per dolar Amerika Serikat (AS).

Darmin menegaskan posisi rupiah dalam beberapa waktu terakhir, yaitu di level Rp14.000-an per dolar AS bukan level fundamental rupiah. Pada perdagangan di pasar spot siang ini, Rabu (5/12), rupiah berada di level Rp14.425 per dolar AS.

“Kami mulai di awal tahun 2018, sebelum mulai masalah itu kurs Rp13.360, ketika melonjak langsung ke Rp14.000. Dia (fundamental rupiah) pasti masih di sekitar Rp13.000. Kalau ini didorong dengan baik, walaupun tidak bisa Rp13.500, harusnya sudah di sekitar Rp13.700-Rp17.800,” ujarnya di Hotel Sahid, Rabu (5/12).

Selain masalah fundamental, Darmin menyatakan optimismenya bahwa rupiah akan kembali menguat didasari oleh kembalinya aliran modal asing ke dalam negeri (capital inflow) yang deras. Ia mengakui guncangan ekonomi global belakangan ini telah menarik modal asing keluar (capital outflow) dari pasar Indonesia ke negara yang dinilai lebih munguntungkan.

Untuk membendung aliran tersebut, dalam jangka pendek, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah berupaya untuk mengembalikan modal asing ke dalam negeri dengan membangun kepercayaan investor terhadap kondisi fundamental perekonomian dalam negeri yang masih bagus.

“Itu hanya bisa dilakukan dengan membangun confidence (kepercayaan) dari pasar bahwa ekonomi kita oke, pertumbuhan ekonomi dan inflasi kita oke. Itu sudah basis untuk confidence. Sehingga yang harus dilakukan adalah BI menaikkan suku bunga, kemudian kami juga mengeluarkan paket kebijakan,” jelas Darmin.

Sementara itu merujuk data BI, sepanjang November 2018 (month to date/mtd) modal asing yang masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp34,25 triliun. Selain ke SBN, aliran modal asing juga terpantau membanjiri pasar saham.

Bank sentral mencatat aliran investasi asing ke saham sebesar Rp12,2 triliun sepanjang November 2018. Dengan demikian, secara keseluruhan ada aliran masuk modal asing ke SBN dan saham sebesar Rp46,4 triliun pada bulan ini.

Dalam jangka panjang, lanjut Darmin, agar keyakinan investor terhadap ekonomi dalam negeri terjaga, pemerintah berusaha untuk menekan defisit transaksi berjalan (Currenct Account Deficit/CAD) lewat berbagai kebijakan. Salah satunya adalah perluasan implementasi B20 dari hanya sektor kewajiban pelayanan publik (Public Service Obligation/PSO) menjadi sektor PSO dan non PSO.

Pemerintah juga menaikkan pajak pada 1.147 jenis barang impor dan mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi XVI. Kendati demikian, Darmin mengatakan untuk mengurangi defisit CAD memerlukan proses yang tidak singkat.

Pasalnya, selisih impor dan ekspor Indonesia saat ini sangat lebar. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai ekspor hanya meningkat 5,87 persen dari US$15,25 miliar pada September 2018 menjadi US$15,8 miliar pada Oktober 2018.

Sedangkan nilai impor meroket hingga 20,6 persen dari US$14,25 miliar menjadi US$17,62 miliar pada periode yang sama. “CAD umurnya sejak orde baru lahir, artinya 50 tahun. Jadi ini bukan tidak bisa diturunkan tapi pelan-pelan,” ujarnya.

 

Sumber : cnnindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only