Penerimaan Pajak Baru Rp1.136 Triliun pada Akhir November

Tinggal satu bulan lagi untuk mengakhir tahun 2018, namun realisasi per akhir November masih jauh dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Robert Pakpahan menyebutkan, realisasi penerimaan pajak hingga per 30 November 2018 baru mencapai 80% dari target. Dengan demikian baru terkumpul Rp1.136 triliun dari target yang sebesar Rp1.424 triliun.

“Akhir November, realisasi pajak 80% dari target APBN 2018,” ujar Robert di Gedung Ditjen Pajak, Jakarta, Kamis (6/12/2018).

Dia menyatakan, realisasi ini tumbuh 15,3% dibandingkan dengan realisasi di periode yang sama tahun 2017. Di mana pada tahun itu pertumbuhan pajak 2,6% dengan terkumpul Rp985,4 triliun.

Soal memenuhi target penerimaan hingga akhir tahun, Robert menyatakan, memang outlook-nya hanya 95% sepanjang 2018. “Kan outlook-nya 95 %,” kata dia.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, secara rinci penerimaan perpajakan hingga akhir November 2018 sebesar Rp1.301 triliun atau 80,4% dari total target APBN 2018 sebesar Rp1.618 triliun. Realisasi ini tumbuh 15,3% dari November 2017 yang sebesar Rp1.129 triliun.

Adapun penerimaan negara itu terdiri dari pajak sebesar Rp1.136 triliun, penerimaan bea cukai sebesar Rp164,8 triliun.

Dari penerimaan pajak tersebut terdiri dari PPh Migas yang sebesar Rp59,8 triliun, tumbuh 26,7% dari periode yang sama di 2017. Serta penerimaan non migas sebesar Rp1.076 triliun atau tumbuh 14,8% dibandingkan periode sama di 1017.

Penerimaan non migas itu mencakup PPh non migas sebesar Rp591,6 triliun atau tumbuh 15% dari 2017, dan PPN dan PPnBM mencapai Rp459,9 triliun atau tumbuh 14,1%. Kemudian untuk pajak lainnya mencapai 6,6 atau tumbuh 7,9%.

Sementara untuk bea cukai, penerimaan dari cukai sebesar Rp123,3 triliun atau tumbuh 13,2%, bea masuk sebesar Rp35,4 triliun atau tumbuh 13,1%, serta bea keluar sebesar Rp6,2 triliun atau tumbuh 76,2% dari periode sama di 2017.

Sumber : okezone.com