JAKARTA. Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) tahun 2019 direncanakan surplus sebesar Rp 17,25 triliun. Surplus ini turun 1,1% dari anggaran tahun 2018 yang sebesar Rp 17,45 triliun.
ATBI tersebut telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (12/10). Surplus tersebut didapatkan dari anggaran penerimaan operasional sebesar Rp 27,15 triliun atau turun dari rencana yang diajukan sebesar Rp 29,1 triliun, serta pengeluaran operasional senilai Rp 9,9 triliun.
Anggaran penerimaan operasional terdiri dari penerimaan hasil pengelolaan aset valuta asing (valas) sebesar Rp 27,03 triliun, penerimaan operasional kegiatan pendukung sebesar Rp 35, 6 miliar, dan penerimaan administrasi senilai Rp 86,6 miliar.
Sedangkan anggaran pengeluaran digunakan untuk anggaran gaji dan penghasilan lain sebesar Rp 3,54 triliun, anggaran manajemen sumber daya manusia (SDM) Rp 2,33 triliun, kemudian anggaran penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung senilai Rp 1,18 triliun.
Selain itu, anggaran program sosial BI, pemberdayaan sektor riil dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp 470 miliar, pengeluaran pajak Rp 965 miliar dan cadangan anggaran Rp 241 miliar.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan di tahun derpan BI akan fokus pada kontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi dan ekonomi kerakyatan serta melakukan kebijakan moneter untuk pengendalian inflasi dan nilai tukar.
“Klaster pangan kami akan arahkan untuk pengendalian inflasi terkait komoditas pangan strategis seperti beras, caba merah, bawang merah, bawang putih dan daging sapi,” ungkapnya.
Selain itu, BI akan bekerjasama dengan pemerintah fokus menurunkan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Program yang akan dilakukan BI antara lain mendorong ekspor dan pariwisata dengan potensi lokal, memperluas cluster UMKM di bidang kerajinan dan industri rumah tangga serta memperluas pemberdayaan ekonomi keuangan syariah.
Selain itu, BI juga akan mendorong peningkatan kualitas SDM baik dalam lingkungan BI maupun di luar. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas ekonomi.
Dengan demikian anggaran BI 2019 akan digunakan sesuai dengan penjabaran di atas. Utamanya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pengendalian inflasi serta nilai tukar rupiah, dan menurunkan CAD.
Sumber : kontan.co.id
Leave a Reply