Harga Komoditas Melemah, Pencapaian PNBP 2018 Sulit Terulang Tahun 2019

JAKARTA. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) 2018 sangat memuaskan. Lonjakan penerimaan terjadi akibat  kenaikan harga minyak mentah dan batubara. Pencapaian 2018 bakal sulit terulang tahun ini.

Kementerian Keuangan mencatat realisasi PNBP tahun lalu Rp 401,7 triliun, atau 147,8% dari pagu APBN 2018. Pada paparan kinerja APBN 2018 pekan lalu, Menteri keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa pendorong utama kinerja PNBP dari kenaikan harga komoditas terutama harga minyak dan batubara.

Sebagai gambaran harga minyak dunia tahun lalu sempat mencapai level tertinggi US$75,96 per barel pada Oktober. Sedangkan harga batubara tembus US$ 100 per ton. Sedangkan harga acuan rata-rata batubara Indonesia sepanjang 2018 US$ 99,3 perton. Nilai ini naik 15,6% dari harga rata-rata 2017 yang tercatat US$ 85,9 perton. Sedangkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Oil Prices (ICP)2018 rerata US$ 67,5 per barel, atau naik 31,8% dari rata-rata 2017 sebesar US$51,2 per barel.

Windfall profit komoditas inilah yang mendogkrak penerimaan non pajak dari sumber daya alam (SDA), khususnya minyak mencapai 232% dari target APBN. Kondisi ini mengulang prestasi 2014.

Namun, catatan positif ini sulit berlanjut untuk tahun 2019. Sebab fluktuasi harga minyak dan batubara tidak akan terlalu kencang alias tidak ada tanda-tanda kenaikan harga yang signifikan.

 “Tahun 2019 tidak akan sebagus tahun 2018, fluktuasi akan smoth, negara OPEC dan Non-Opec belum ada kesepakan untuk mengurangi pasokan minyak mentah ke pasar,”jelas Kurtubi, pakar minyak sekaligus anggota DPR Komisi VII bidang energi, Jumat (4/1).

Kurtubi menjelaskan Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu negara Non OPEC yang memiliki kemampuan besar meningkatkan produksi. Karena itu, kebijakan AS memblokade minyak Iran bisa menyebabkan fluktuasi harga minyak global. “Minyak selalu terkait dengan politik, terutama minyak dari Timur Tengah,” jelasnya.

Sejauhini harga minyak dalam tren melemah, begitu juga dengan harga batubara. Harga minyak WTI pada Jumat (4/1) US$ 47,96 per barel. Lalu, harga batubara US$ 99,5 per meterik ton. Saat harga tren komoditas turun seperti sekarang, Kurtubi menyarakan pemerintah fokus juga pada peningkatan produksi tambang mineral dan nikel supaya bisa menjadi andalan untuk menjadi perdongkrak PNBP.

Sumber : Harian Kontan

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only