MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian, Damrin Nasution optimis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai target 5,3%, meski tak dipungkiri bakal menghadapi banyak kendala. Agar semua jajaran Kemko Perekonomian Bersama-sama mengawal pencapaian target pertumbuhan, Kemko Perekonomian membuat perjanjian kerja dengan jajarannya.
Sekertaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyebut, dokumen perjanjian merangkum 25 progam prioritas dan 42 progam regular. Setiap progamdi arahkan kepada masing-masing deputi yang membidangi , lengkap dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah disepakati sebelumnya.
Ada empat program prioritas Kemko Perekonomian tahun ini yang berada di bawah unit kerja Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan. Progam tersebut ialah Kredit Usaha Rakyat (KUR), Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), dan insentif fiskal.
Penyaluran KUR tahun lalu mencapai Rp 120 triliun atau 97,2% dari target Rp 123,8 triliun, dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar 0,24%. “Tahun lalu sudah bagus, kami targetkan penyaluran KUR tahun ini Rp 140 triliun,” jelas Susiwijono di kantornya, Selasa (22/1).
Mengenai program SNKI, ia menyebut capaian penduduk dewasa yang memiliki akses layanan keuangan formal tahun lalu baru 49,8%. Pemerintah mencanangkan sejumlah strategi percepatan keuangan inklusif, salah satunya melalui Program Gerakan Indonesia menabung dan Hari Nasional Menabung 2019 sebagai bagian peningkatan kesadaran dan literasi masyarakat.
Koordinasi pengendalian inflasi oleh TPIP juga berhasil menjaga realisasi inflasi 3,13%, turun dibandingan tahun 2017, sebesar 3,61 %. Tahun ini pemerintah akan memperkuat implementasi kebijakan melalui sinergi kebijakan pemerintah pusat dan daerah,serta penguatan data dan informasi untuk memastikan tingkat inflasi tetap stabil.
Terkait insentif fiskal, tahun lalu pemerintah memperluas Tax Holiday. “Tahun ini untuk insentif fiskal sudah dikaji kebijakan super deduction tax untuk kegiatan pelatihan dan vokasi oleh industri, serta insentif investasi terutama untuk KEK (Kawasan ekonomikhusus),” terang Susiwijono.
Sedangkan program prioritas lainnya melingkupi bidang pangan dan pertanian, pengelolaan energi dan sumber daya alam, ekonomi digital, perniagaan dan industri, percepatan infrastruktur dan pengembangan wilayah, serta kerjasama ekonomi internasional.
Sumber : Harian Kontan
Leave a Reply