Sri Mulyani: Kalau Manusia Diganti Robot, Siapa yang Bayar Pajak?

Peran manusia dalam dunia profesional perlahan-lahan mulai digantikan robot. Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi juga ikut berkembang. 

Beberapa riset terkemuka di dunia bahkan menyebut manusia bakal kalah berkompetisi dengan teknologi buatannya sendiri. Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Seminar Budaya Digital di Aula Mezzanine, Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (12/2).

“Hampir sekarang semuanya bisa dikerjakan robot dengan menggunakan teknologi AI (artificial intelligence) sehingga memunculkan prediksi dan kekhawatirkan bahwa masa depan dunia manusia dalam bekerja akan kalah berkompetisi dengan robot,” tuturnya.

“Sehingga ini akan memberikan dampak bagaimana manusia hidup di dunia ini,” tambahnya.

Sri Mulyani mengatakan, populasi manusia diprediksi bakal meningkat menjadi 9 miliar jiwa pada 2030 mendatang dari jumlah data ini sebesar 7 miliar. Peningkatan itu berpotensi bakal membuat banyak manusia yang tidak bekerja lantaran perannya mulai digantikan oleh robot.

“Jumlah manusia makin banyak, middle class makin banyak, umur juga makin panjang tapi mereka nggak ada pekerjaan. Kita banyak waktu ga ada kerjaan kita mau ngapain? Itu pertanyaan yg sifatnya fundamental,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dia mengatakan jika Kementerian Keuangan juga melakukan pembahasan tersebut. Jika manusia tak lagi memiliki pendapatan, maka negara bisa kehilangan penerimaan pajaknya yang signifikan.

“Anda jangan menganggao ini sebagai fiksi. Kemenkeu ada di core pembahasan ini. Kalau orang nggak kerja dan digantikan robot siapa yang dapat income? Siapa yang nanti bayar pajak, siapa yang membangun pabrik utilities,” tandas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Sumber : jawapos.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only