Canda Sri Mulyani, Wajahnya Dikaitkan Dengan Tukang Tagih Pajak

Menteri Keuangan Sri Mulyani, bercerita dirinya setiap bertemu dengan seorang pengusaha, hal pertama yang dibicarakan adalah mengenai pembayaran pajak. Dia menilai dirinya selalu diidentikkan sebagai penagih pajak. Terutama oleh para pengusaha.

“Dari tadi saya semenjak dijemput di lift sampai sekarang semua selalu mengatakan “Bu saya sudah bayar pajak, Bu saya sudah”. Saya tidak bertanya, saya tidak ngapa-ngapain, saya diam saja. Kenapa orang kalau ketemu saya selalu harus ngomong sudah bayar pajak,” kata dia di hadapan ratusan pengusaha muda yang tergabung dalam HIPMI, di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (27/2).

“Itu loh kayaknya muka saya itu muka tukang nagih (pajak) kali ya, padahal saya tuh diam saja,” tambahnya.

Kendati demikian dia menegaskan sangat berterima kasih kepada para pengusaha yang telah taat pajak. Terlihat dari penerimaan pajak yang mengalami peningkatan di tahun 2018. “Saya ke sini ingin menyampaikan terima kasih bahwa para pengusaha Indonesia tahun lalu memberikan kontribusi pajak yang sangat baik. Terima kasih,” ujarnya.

Di lain waktu, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengaku kerap mendapat keluhan dari para pelaku usaha terkait dengan pungutan pajak. Sebab, pemerintah menargetkan penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.781 triliun pada tahun ini. Dengan target tersebut, mau tidak mau ada tambahan pajak yang harus dikejar.

“Saya mendengar “Ibu, mbok ya jangan kencang-kencang memungut pajak!,” kata Menteri Sri Mulyani dalam acara Kadin Entrepreneurship Forum 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan, upaya pemerintah dalam mengejar target pajak tersebut juga bukan semata-mata untuk membuat para pelaku usaha takut. Melainkan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Dia mencontohkan, dengan adanya tax amnesty atau pengampunan pajak, justru menjadi keuntungan lebih bagi para pelaku usaha. Sebab, para pelaku usaha diberikan kesempatan melaporkan penghasilannya dan membayar pajak secara sukarela sekaligus diberikan insentif.

“Sekarang sudah amnesti “Bu, jangan dikejar-kejar!” oh saya tidak ngejar. Kan kalau sudah amnesti pajak, bapak atau ibu sudah jujur. “Tapi ibu masih nyari-nyari” berarti masih ada yang disembunyikan?,” pungkas Menteri Sri Mulyani.

Sumber : merdeka.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only