IHSG Berpeluang Menguat, 8 Saham Ini Layak Dikoleksi

JAKARTA. Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan terkonsolidasi pada perdagangan hari ini. Adapun IHSG akan bergerak dengan rentang 6.273-6.360.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal pergerakan IHSG masih terkonsolidasi dalam ambang mencoba bertahan mendekati level bearish trend line di kisaran 6.400 yang merupakan target terdekat sebelum menjenuh kembali. Candlestick terlihat bearish counter attack pada area upper bollinger bands meskipun Indikator stochastic dan RSI masih berpeluang positif.

“Kami perkirakan IHSG akan bergerak terkonsolidasi dengan bergerak mencoba break out resistance dengan support resistance 6.273-6.360,” ujarnya dalam hasil risetnya, Jumat (21/6/2019).

IHSG sebelumnya ditutup melemah tipis 0,06 persen atau 3,56 poin ke level 6.335 setelah bergerak terkonsolidasi menanti dapat gubernur Bank Indonesia (BI). BI memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga 7days repo rate di level 6 persen dan melihat pertumbuhan GDP dan inflasi indonesia pada tahun ini di bawah rata-rata 5-5,4 persen untuk GDP dan 2,5-4,5 persen untuk Inflasi dengan proyeksi pertumbuhan yang lebih lambat di kuartal ke-dua.

“Investor asing tercatat net buy Rp278,74 miliar. Rupiah bergerak menguat signifikan 0,61 persen ke level Rp14.182 per dolar AS,” kata dia.

Indeks sektor konsumer dan aneka industri menjadi penekan IHSG sedangkan Industri dasar dan properti menjadi penahan pelemahan IHSG. Optimisasi pada sektor properti masih menjadi penahan pasca kebijakan pemerintah mengenai rumah yang di bawah Rp30 miliar tidak dikenakan PPnBM 20 persen hanya dikenakan PPN 10 persen.

Indeks saham Asia ditutup mayoritas menguat. Indeks Nikkei (+0,60 persen), TOPIX (+0,30 persen), HangSeng (+1,24 persen) dan Shanghai (+3,03 persen) bergerak optimistis.

Pergeseran dovish pada suku bunga AS kembali memanas pasca FOMC. Ekuitas di China menguat menjelang perubahan indeks FTSE Russell minggu depan.

Yen dan Indeks Topix menguat setelah Bank of Japan mempertahankan suku bunga tidak berubah seperti yang diperkirakan oleh para ekonom dan tidak menawarkan sinyal pelonggaran lebih lanjut. Yield obligasi 10 tahun Jepang naik ke level tertinggi sepanjang masa.

Mengikuti bursa saham Asia, bursa Eropa ditutup menguat signifikan dengan indeks Euro Stoxx (+0,39 persen), FTSE (+0,28 persen) dan DAX (+0,38 persen). Saham produsen mobil dan teknologi mendorong penguatan.

Harga minyak WTI naik signifikan 2,6 persen menjadi 55,14 dolar AS per barel dengan penguatan tertinggi sejak tiga minggu terakhir setelah data menunjukkan penurunan pasokan minyak mentah dan meningkatnya konsumsi bensin di AS.

Sentimen selanjutnya di akhir pekan, investor akan mencermati indeks kinerja manufacturing PMI di Jepang dan Eropa dengan ekspektasi cukup positif. Sementara dari dalam negeri, euforia investor terhadap saham-saham properti mulai menjenuh dan berpotensi mengalami aksi profit taking.

Saham-saham yang dapat dicermati yakni BISI, LSIP, AALI, WTON, CPIN, ADRO, PTBA, dan MEDC.

Sumber : inews.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only