JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi pada perdagangan di akhir pekan ini. Jumat (21/6), IHSG melemah 0,32% ke 6.315,44. Meski begitu, selama seminggu terakhir, IHSG menguat 1,04%.
Analisis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, IHSG bisa menguat selama sepekan karena terdorong faktor eksternal, yakni merendanya tensi perang dagang. Selain itu, dari dalam negeri juga ada sentimen positif berupa beleid perpajakan.
Pemerintah memangkas PPh imbal hasil obligasi infrastruktur , dari semula 15% menjadi 5%. Pemerintah juga menaikkan batas harga rumah/apartemen kena PPn BM 20% dari sebelumnya 20 miliar menjadi 30 miliar.
Selain itu, pemerintah tidak mengenakan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk rumah sederhana. Insentif pajak lainnya adalah tarif PPh pasal 22 hunian mewah juga turun dari 5% menjadi 1%, dan validasi PPH penjualan tanah juga akan disederhanakan. Faktor tersebut dinilai pelaku pasar sebagai sentimen positif.
Analisis OSO Sekuritas Sukarno Alatas memprediksi, pada pekan depan IHSG masih berpeluang menguat karena adanya rilis neraca dagang yang diprediksi membaik dari bulan sebelumnya. Meski begitu, menurut dia, masih ada juga faktor ketidakpastian eksternal terkait konflik geopolitik di Timur Tengah.
Karena itu, Sukarno memperkirakan IHSG akan bergerak menguat dengan kisaran 6.289-6.400. sebab, IHSG sudah menutup gap support di pekan ini.
Sumber : Harian Kontan
Leave a Reply