PPh Badan Akan Diturunkan, Kemenkeu Pastikan Tak Berdampak ke Pendapatan Negara

JAKARTA – Pemerintah tengah mempertimbangkan menurunkan pajak penghasilan (PPh) Pasal 25/29 badan dari 25 persen menjadi 20 persen. Rencana ini dinilai banyak pihak akan berdampak terhadap penurunan pendapatan negara. 

Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan, rencana pemangkasan PPh badan ini dicanangkan untuk memberikan stimulus kepada pelaku usaha. Rencana ini diyakini mampu meningkatkan kepatuhan dunia usaha dalam membayarkan pajaknya.

“Intinya kita ingin supaya tax breaking orang itu menjadi berkurang. Kalau itu berkurang maka keinginan membayar pajak jadi lebih banyak,” ujarnya di Jakarta, Selasa (25/6/2019).

Menurut dia, penurunan besaran pajak ini akan sejalan dengan meningkatnya jumlah pembayar pajak. Dengan begitu, tax ratio diproyeksikan justru akan mengalami pertumbuhan.

“Jadi kalau kita lihat tax ratio itu kan p (besaran pajak) kali q (jumlah pembayar pajak). Sekarang kita q-nya yang diperbesar. P-nya bisa lebih sedikit. Q-nya bisa lebih banyak tax ratio ya jadi lebih besar,” tutur dia.

Rencana ini juga, tambah Mardiasmo, dilakukan pemerintah agar memberikan rasa adil kepada pelaku usaha. Melalui rasa adil yang diharapkan mampu terhadap meningkatnya kepatuhan pelaku usaha untuk membayar pajak.

“Oleh karena itu saya katakan, keadilan akan mengikatkan compliencecomplience akan meningkatkan penerimaan dan ketahanan fisikal,” kata dia.

Sebelumnya, Ekonom Institute for Development of Economics and FInance (Indef) Ahmad Tauhid mengatakan, rencana pemangkasan PPh badan dapat berpotensi menyebabkan kehilangan pendapatan negara hingga Rp53,16 triliun.

Perhitungan tersebut didapatkan dari selisih antara proyeksi penerimaan perpajakan sebelum dengan setelah penurunan diterapkan. Tanpa penurunan tarif, penerimaan PPh badan sebesar Rp 265,78 triliun. 

“Kalau diturunkan sebesar 20 persen, maka penerimaannya menjadi Rp 212,63 triliun,” kata dia.

Sumber : inews.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only