JAKARTA. Toyota belum ingin berhenti menanamkan modal di Indonesia. Pengusaha pasar otomotif di tanah air ini bahkan berencana menambah investasi hingga Rp 28,3 triliun. Dana itu untuk pengembangan mobil listrik hibrida.
Rencana investasi tersebut terungkap dalam pertemuan sesi one on one meeting Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dengan Presiden Toyota Motor Corp. Akio Toyoda, Kamis (27/6) lalu. Investasi itu akan berlangsung selama empat tahun kedepan. “Rencana investasi Toyota berikutnya terkait dengan kebijakan pemerintah yang baru, yaitu yang mendorong pengembangan electric vehicle,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (28/6).
Pengembangan mobil listrik memang menjadi fokus pemerintah ke depan. Pemerintah menargetkan, jumlah mobil listrik pada 2025 nanti sebanyak 25% dari total populasi kendaraan di Indonesia. Untuk mendukung rencana itu, akan keluar dua peraturan pemerintah (PP).
Pertama, beleid mengenai percepatan kendaraan berbasis elektrik. Kedua, insentif terkait pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk industri berbasis elektrik, termasuk mobil listrik akan bebas PPnBM.
Menurut Airlangga, Kementerian Perindustrian (Kemperin) sudah mendorong pengembangan teknologi kendaraan listrik di dalam negeri, termasuk pembuatan alat sumber energi listrik fuel cell.
Kemperin bersama salah satu produsen otomotif asal Jepang bahkan melakukan studi pengembangaan dan penggunaan kendaraan listrik. Kegiatan tersebut juga melibatkan enam perguruan tinggi di Indonesia. “Dari hasil studi itu terlihat, hybrid menjadi salah satu alternatif karena well to wheel, di mana dilihat juga ekosistem pembangkitan energi, mulai dari primary energyi (energi utama) sampai kepada penggerak otomotif,” terang Airlangga.
Rencana bisnis
Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), membenarkan, ada pembicaraan antara Toyota dan Pemerintah Indonesia terkait rencana investasi mobil listrik. Namun, ia belum mengetahu nilai investasi yang akan Toyota keluarkan lantaran masih menunggu regulasi mobil listrik di Indonesia. Yang jelas, “Kami akan turut serta dalam program electrified vehicle-nya pemerintah,” imbuh Bob.
Sambil menunggu regulasi dari pemerintah, TMMIN menyiapkan rencana bisnis (business plan) untuk beberapa tahun ke depan. Tapi, Bob merahasiakan isi rencana bisnis tersebut. Hanya, dalam catatan KONTAN, TMMIN pernah menyatakan pengembangan mobil listrik bakal jadi fokus mereka ke depan.
Informasi saja, Toyota merupakan salah satu investor asing yang berhasil di Indonesia. Sejak 1971 hinggaa 2018, Toyota diperkirakan telah menanamkan modal di negara kita lebih dari Rp 40 triliu. Hasilnya, Toyota menguasai pasar otomotif domestik dengan market share lebih dari 30%.
Sumber : Harian Kontan
Leave a Reply