Sri Mulyani: AS Pukul Ekonomi Dunia dengan Perang Dagang

Jakarta, — Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut Amerika Serikat (AS) memberikan pukulan ganda bagi ekonomi dunia lewat kebijakan ‘perang dagang‘ dan suku bunga acuan.

Tengoklah, sejak The Federal Reserve, bank sentral AS, memutuskan mengerek kebijakan bunga acuannya, bank sentral negara-negara di dunia pun latah menaikkan bunga acuan mereka.

Padahal, kebijakan bunga acuan tinggi itu mempengaruhi nilai investasi asing secara riil dan aliran modal asing yang masuk melalui instrumen investasi. “Jadi, AS double hit ke seluruh negara dengan perang dagang dan moneter. Itu pengaruh ke investasi asing, termasuk nilai tukar,” ujarnya, Selasa (16/7).

Seperti diketahui, genderang perang dagang antara China dan AS bergulir sejak awal tahun lalu. AS menaikkan tarif impor produk China dari 10 persen menjadi 25 persen.

Seiring berjalannya waktu, kedua negara sepakat untuk berunding terkait perang dagang. Namun, belum ada hasil yang signifikan dari perundingan tersebut.

Selain perang dagang dan kebijakan moneter AS, persoalan geopolitik antara AS dengan China ikut menambah sentimen negatif untuk global. Masalah tersebut timbul ketika bos Huawei, Meng Wanzhou, ditangkap di Kanada pada akhir tahun lalu.

“Penangkapan di Kanada menimbulkan suasana dalam konteks geopolitik, Huawei satu simbol dari kepentingan yang lebih besar, yakni dominasi teknologi di era digital revolution,” terang Sri Mulyani.

Berbagai sentimen ini akan membuat perdagangan di dunia melambat dari sebelumnya. Selain itu, pelaku usaha swasta juga akan mengendurkan niatnya dalam berinvestasi.

“Aliran modal asing juga terpengaruh. Dalam situasi seperti ini sulit cari kesempatan. Pengusaha itu buat keputusan berdasarkan perhitungan mikro,” jelasnya.

Sri Mulyani mengatakan proyeksi ekonomi global turun 0,5 persen pada tahun ini. Prediksi itu persis seperti pandangan IMF terhadap ekonomi global yang menyebut ekonomi dunia terseret lebih lambat 0,5 persen karena perang dagang.

“Sebesar 0,5 persen itu sama dengan Produk Domestik Bruto (PDB) satu negara Afrika hilang,” pungkasnya.

Sumber : CNN Indonesia

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only