Sri Mulyani Keluhkan Kontribusi Swasta Hanya 10% di Pendanaan Riset

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeluhkan rendahnya kontribusi swasta dalam pendanaan kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D) di Indonesia. Menurutnya, dominasi terbesar dalam pendanaan penelitian masih berasal dari pemerintah.

“Dari total belanja penelitian di Indonesia, itu 66% berasal dari pemerintah, sedangkan peranan swasta hanya 10%,” ungkapnya dalam diskusi mengenai pengelolaan dana dan pengorganisasian riset di Energy Building, Jakarta, Rabu (31/7/2019).

Dia menyatakan, kondisi ini berbalik dari negara-negara yang tergabung dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), di mana swasta berkontribusi 70% terhadap pendanaan penelitian.

“Ini saja menunjukkan adanya perbedaan, dominasinya pemerintah atau menunjukkan kurangnya partisipasi swasta,” jelasnya.

Dia menyatakan, Indonesia mengalokasikan anggaran untuk R&D sebesar Rp35,7 triliun di tahun 2019, mengalami peningkatan dari posisi 2017 yang sebesar Rp24,9 triliun. Pendanaan tersebut masuk dalam pos anggaran pendidikan yang sebesar Rp492,5 triliun di 2019, atau 20% dari total belanja pemerintah pusat di tahun ini.

Sri mulyani menjelaskan, rendahnya partisipasi swasta ini karena insentif yang diberikan pemerintah kurang menarik. Sehingga kebijakan keringanan pajak yang diberikan pemerintah sejak dahulu tak direspons positif oleh swasta.

“Sehingga walaupun sudah dimunculkan sejak lebih dari 10 tahun lalu, tidak menimbulkan dampak. Sangat kecil swasta yang menganggap berharga untuk melakukan riset karena bisa dikurangkan dari pajak,” kata dia.

Sumber : economy.okezone.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only