Trump effect juga menenggelamkan mata uang Asia, performa rupiah terburuk

JAKARTA. Isu perang dagang yang kian memanas menyebabkan mata uang Asia bergejolak. Pada pukul 12.45 WIB, dari 12 mata uang Asia yang terhimpun di data market Bloomberg, hanya yen Jepang dan baht Thailand yang berhasil menguat. Penguatan baht pun tak banyak. Hanya sebesar 0,87% saja. 

Sementara itu, performa rupiah merupakan yang terburuk di antara mata uang Asia lainnya dengan pelemahan sebesar 0,8% menjadi 14.230. 

Berikut daftar mata uang Asia yang tak berdaya pada transaksi hari ini:

– Won Korea Selatan melemah 0,66% menjadi 1.196,45

– Dollar Taiwan melemah 0,58% menjadi 31,358 

– Yuan China melemah 0,539% menjadi 6,9360

– Rupe India melemah 0,539% menjadi 69,4475

– Peso Filipina melemah 0,341% menjadi 51,375

– Ringgit Malaysia melemah 0,253% menjadi 4,1543

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump yang semakin memanaskan ketegangan perang dagang antara AS-China. Trump kembali mengumumkan hal yang mengejutkan. Yakni akan menetapkan 10% pajak tambahan atas barang-barang impor China senilai US$ 300 miliar.

Mengutip Bloomberg, pajak impor baru ini, yang kemudian disebut Trump akan ‘melampaui’ 25%, akan diberlakukan mulai 1 September mendatang. Barang-barang yang masuk dalam daftar pajak impor antara lain smartphone, laptop dan pakaian anak-anak. 

Barang-barang ini akan berada pada daftar teratas untuk barang-barang impor China yang sudah dikenai pajak 25% senilai US$ 250 miliar. Ini artinya, hampir semua perdagangan dengan China akan dikenakan pajak baru. 

Sumber : kontan.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only