Modernland Menggandang Segmen Kawasan Industri

JAKARTA. PT Modernland Reality Tbk (MDLN) meraih pendapatan Rp 1,22 triliun di sepanjang semester pertama tahun ini. Jumah tersebut menurun 13% dibandingkan pendapatan tahun lalu Rp 1,40 triliun. Meski demikian, laba bersih MDLN naik tipis 1,45% year-on-year (yoy) menjadi Rp 184,13 miliar.

Secara rinci, MDLN pencatatan penjualan tanah senilai Rp 922,29 miliar, rumah tinggal dan ruko Rp 223,95 miliar, serta unit apartemen Rp 246,66 juta. Kemudian pendapatan hotel dan sewa Rp 43,24 miliar serta pendapatan dari lapangan golf dan restoran club house Rp 21,61 miliar.

Investor Relation Assistant Manager  MDLN, Eliza Salim, mengemukakan kinerja bottom line yang membaik disebabkan penjualan segmen industrial yang membaik ketimbang tahun lalu. Hal inilah yang menyebabkan gross profit  Modernland Reality di semester pertama cenderung meningkat, kendati pendapatan turun 13%.

“(Pendapatan) Kawasan Industri menyumbang 62%, residensial 32%, sisanya dari recurring income,” ujar dia kepada KONTAN, Kamis (1/8).

Pada tahun ini, MDLN menargetkan bisa menjual 90 hektar (ha) lahan industri. Hingga semester pertama, realisasi penjualan sudah mencapai 67 ha. Adapaun total lahan yang siap dikerjakan mencapai 317 ha.

Namun, manajemen MDLN menyebutkan peningkatan permintaan Kawasan Industri Cikande belum didukung tax holiday. “Belum terlalu support investasi foreign direct Investment (FDI) pada saat ini. Untuk policy, Vietnam masuk suportif,” ungkap Eliza.

Tahun ini, MDLN menargetkan marketing sales mencapai Rp 4,38 triliun. Salah satu yang diandalkan adalah penjualan segmen industrial serta proyek residensial seperti Jakarta Garden City (JGC) dan township lainnya.

Tahun lalu, MDLN mencatat marketing sales  Rp 2,95 triliun. Segmen residensial menyumbang Rp 1,86 triliun. Tingginya sumbangsih segment residensial karena tahun lalu MDLN menjual bulk sales joint venture kepada Waskita Karya senilai Rp 1,1 triliun. Sedangkan sex and industrial hanya menyumbang Rp 58 miliar. “Kami akan fokus pada penjualan industri dan tanah kavling di residensial agar translasi ke laporan keuangan lebih cepat,” tambah Eliza.

Selain mengandalkan segemn industrial, MDLN tengah menggeber proyek baru untuk mendulung pendapatan. Oleh karena itu, di awal semester II pihaknnya merilis proyek residensial baru. “Pada 20 Juli lalu kami baru mengadakan soft launcing Modernland Cilejit, terjual 1.000 unit,” kata dia.

Soft launcing proyek Kota Baru Moderenland Cilejit seluar 1.000 ha itu sukses menjual seluruh tahap pertama sebanyak 1.000 unit saat peluncuran dengan nilai Rp 225 miliar. Proyek baru ini diapit kawan Tigaraksa dan Serpong, membuat kota baru yang terintegrasi langsung dengan stasiun Commuterline Cilejit.

Proyek teranyar MDLN dirancang sebagai kawasan remium yang dikelilingi berbagai fasilitas seperti sarana pendidikan, Theme Park, Water Park dan Edu Park, sarana kesehatan, area komersial, transportasi, hingga asrama ibadah. Selain itu, akan dilengkapi kawasan hijau Central Park dan danalu seluas 20 ha. “Di tahap awal, kami memasarkan low cost housing. Selanjutnya, kami akan mengadakan program diskon untuk pembelian kavling di JGC dan township lainnya,” kata Eliza.

Selain itu, MDLN akan melanjutkan pengembangan kawasan Integrasi Toll Road City di Bekasi seluas 343,5 hektar. Ini merupakan proyek patungan MDLN dengan PT Waskita Karya realty yang terbentuk tahun 2018.

Sedangkan untuk segmen lahan industri, MDLN berencana melanjutkan pengembangan lahan industri halal. Mereka mengharapkan kinerja pada tahun ini meninggkatkan cukup baik.

Sumber : Harian Kontan

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only