Kemenkeu: Bea Cukai Lampaui Target, Pajak Hanya Tercapai Sekitar 72%

JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan, hingga Selasa (31/12) malam, realisasi penerimaan bea dan cukai sepanjang 2019 telah melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 yang ditetapkan sebesar Rp 208,8 triliun. Sedangkan untuk penerimaan pajak masih terus dihitung, tapi hanya di sekitar 72% lebih dari target Rp 1.577 triliun.

Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kemenkeu Askolani menyatakan, hingga menjelang tutup tahun 2019, semua kantor wilayah (kanwil) Kemenkeu terus memperbarui data (update) sisi penerimaan negara baik dari pajak, bea dan cukai, maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Hal serupa juga dilakukan untuk penerimaan negara oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

“Angkanya (untuk pajak) nanti, sedangkan bea dan cukai alhamdulillah lampaui (target) lagi, lampaui target insya Allah,” ujar Askolani ditemui usai rapat akhir tahun di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (31/12) malam.

Secara terpisah terpisah, Dirjen Bea dan Cukai Kemenkeu Heru Pambudi membenarkan bahwa realisasi penerimaan bea dan cukai sudah 100% lebih dari target yang ditetapkan dalam APBN 2019. “Sudah lewat dari 100% per tadi jam lima sore. Sudah lebih dari 100% totalnya,” kata Heru pada saat yang hampir bersamaan.

Ia mengatakan, realisasi penerimaan cukai yang melampaui target itu disumbang sektor cukai baik dari hasil tembakau maupun minuman. “Ini dikontribusi oleh cukai, baik cukai rokok maupun minuman yang dua-duanya melampaui target. Kinerja cukai baik rokok maupun minuman juga didorong oleh effort penertiban rokok dan minuman ilegal,” tambah dia.

Sementara itu, untuk penerimaan bea dan cukai tahun ini, ditargetkan Rp 221,9 triliun atau tumbuh 7,9% dari outlook realisasi penerimaan bea dan cukai 2019. Heru mengaku optimistis bahwa target tersebut akan tercapai di antaranya melalui strategi penertiban rokok ilegal.

“Jadi, strategi tahun depan sepertinya masih melanjutkan strategi tahun sebelumnya yakni sinergi dengan pajak, kemudian melanjutkan operasi gempur terhadap rokok ilegal dan minuman ilegal,” tutur dia.

Berdasarkan data Kemenkeu, hingga akhir November 2019, otoritas kepabeanan berhasil mengumpulkan penerimaan bea dan cukai senilai Rp 176,23 triliun. Capaian tersebut memenuhi 84,4% dari target APBN 2019.

Adapun khusus realisasi penerimaan cukai sebesar Rp 139,46 triliun dan memenuhi 84,2% dari target APBN 2019 yang senilai Rp 165,5 triliun. Sedangan kinerja realisasi penerimaan cukai tersebut masih mampu tumbuh sebesar 13% dibandingkan tahun sebelumnya.

Hingga akhir November 2019, setoran cukai hasil tembakau mencapai Rp 133,07 triliun atau 83,7% dari target APBN yang ditetapkan sebesar Rp 158,8 triliun. Selanjutnya, setoran cukai etil alkohol hingga akhir November 2019 sebesar Rp 111 miliar atau 70,8% dari target yang dipasang senilai Rp 160 miliar.

Kemudian, setoran cukai minuman mengandung etil alkohol (MMEA) menyumbang Rp 6,2 triliun atau 103,4% dari target APBN yang senilai Rp 5,9 triliun.

Adapun kinerja realisasi penerimaan bea masuk hingga akhir November 2019 mencapai Rp 33,5 triliun atau memenuhi 86,3% dari target APBN yang senilai Rp 38,9 triliun. Capaian tersebut mencatatkan kontraksi sebesar 5,04% dari periode yang sama 2018.

Selain itu, kinerja realisasi penerimaan bea keluar hingga akhir November 2019 senilai Rp 3,1 triliun atau memenuhi 71,9% dari target APBN yang senilai Rp 4,4 triliun. Kinerja bea keluar mencatat pertumbuhan negatif hingga 48,4% dari periode yang sama 2018.

Penerimaan Pajak

Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Pajak Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Yon Arsal mengatakan, penerimaan pajak sudah di atas 72% dari target APBN 2019, hanya saja angka pastinya masih dihitung hingga pukul 00.00 WIB.

Meski begitu, ia enggan menjelaskan angka pasti penerimaan pajak 2019. Padahal, realisasi penerimaan pajak baru mencapai 72,01% atau Rp 1.136,17 triliun dari target Rp 1.577 triliun atau masih kurang (shortfall) Rp 441,39 triliun. “Masih belum selesai, nanti jam 12 malam. Nanti lah, nanti ada waktunya,” ujar Yon di Jakarta Selasa (31/11) malam.

Sumber : Investor.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only