Reformasi Struktural Tingkatkan koordinasi antar Kementerian/Lembaga

JAKARTA, — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, untuk memberikan stimulus perekonomian pemerintah berkomitmen melakukan reformasi strktural. Langkah tersebut dilakukan meningkatkan koordinasi antar Kementerian/Lembaga. Khususnya koordinasi untuk pemberian insentif pajak seperti tax holidaytax alowance, super deduction tax, dan ada fasilitas khusus diberikan ke kawasan berikat.

“Hal ini perlu dilakukan untk meyakinkan partner dagang. Kami juga menyiapkan omnibus law yang telah diserahkan ke DPR,” kata Sri Mulyani saat menghadiri Mandiri Investment Forum (MIF) bertema Indonesia: Advancing Investment – Led Growth di Jakarta, Rabu (5/2).

Ia mengatakan, dalam jangka waktu lima sampai 20 tahun ada 18 industri yang dapat mengajukan tax holiday. Pemberian insentif akan diputuskan langsung oleh BKPM dengan kriteria yang sangat transparan.

“Sampai tahun 2019 sudah ada 67 perusahaan yang menerima fasillitas tax holiday dengan nilai investasi Rp 1,1 triliun,” ucap Sri Mulyani.

Adapun dalam omnibus law perpajakan, pihaknya memperbaiki sektor perpajakan khususnya untuk pajak penghasilan. Berikutnya adalah digitalisasi pajak tidak hanya untuk pengusaha lokal tetapi juga global.

“Jadi akan ada satu bagian khusus dalam omnibus pajak yang akan fokus pada digitalisasi pajak,” ucap Sri Mulyani.

Kementerian Keuangang juga akan mengatur pemerintah daerah dalam memungut pajak. Pemerintah daerah tetap memungut pajak tetapi harus memperhatikan detil detil lain seperti tarif.

“Hal ini ditujukan untuk meningkatkan konsitensi dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat,” imbuh Sri Mulyani.

“Indonesia menjadi pilihan tepat untuk investasi. Pertama, sinergi yang kuat melalui kebijakan moneter dan fiskal. Kedua, reformasi struktural, dan ketiga, yaitu inovasi. Tiga hal ini adalah alasan Indonesia bisa bertahan,” ucap Perry.

Selain itu, dengan stabilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 di atas 5%, menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat apalagi di tengah maraknya tekanan global. Begitu juga dengan tingkat inflasi yang masih di bawah 3%. Ia menilai, angka tersebut membuktikan kebijakan pemerintah berhasil meski adanya gejolak harga-harga komoditas.

“Di Januari angka inflasi terendah yang pernah dicatat dalam 5 tahun terakhir. Ini menjadi salah satu bukti dari kredibilitas koordinasi kebijakan ekonomi yang telah dilakukan,” ucap Perry.

Kegiatan Mandiri Investment Forum

Pada Mandiri Investment Forum (MIF) kali ini hadir memberikan keynote speech Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan.

MIF juga diisi dengan tiga sesi panel diskusi. Pada sesi Panel I bertema: “Global Growth : Anticipating for Another Economic Deceleration?” dihadiri olehMari Elka Pangestu, mantan Menteri Perdagangan serta Menteri Pariwisata & Ekraf; Sean Darby, Chief Global Equity Strategist, Jefferies; Neeraj Seth, Managing Director & Head of Asian Credit, BlackRock; dengan moderator M Chatib Basri, Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri.

Pada sesi Panel II bertema Investing in Indonesia : Global Key Players’ Perspective dihadiri oleh Corine Tap, Country CEO Danone Aqua & Chairwoman of EuroCham Indonesia; Amit Mohta, Vice President Unilever – Singapura; Eric Vaillier, Vice President and CFO Multistrada Arah Sarana; dengan moderator Silvano Rumantir, Pejabat Eksekutif Keuangan dan Strategi Bank Mandiri.

Selanjutnya pada Panel III bertema Jokowi 2.0. : Beyond Infrastructure Development hadirBahlil Lahadalia, Kepala BKPM; Keishi Suzuki, President Director of JETRO – Jakarta Office; Margaux Constantin, Associate Principal, Mckinsey & Company; dengan moderator Andini Effendi, News Anchor Metro TV.

Sedangkan pada Panel IV bertema The Role of Corporation to Support Economic Growth in Indonesia dihadiriFerdinand Sadeli, Group CEI Sinar Mas Land; Paulus Bambang WS, Direktur Astra International; Donny Arsal, Direktur Keuangan Jasa Marga; dengan moderator Ahmad Siddik Badruddin, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri.

Sumber: investor.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only