Mekanisme Insentif Pariwisata Diusulkan ke Jokowi Siang Ini

Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan sejumlah menteri hari ini akan menggelar rapat terbatas atau ratas untuk membahas insentif yang akan diberikan kepada pelaku industri pariwisata menyusul meluasnya dampak virus corona. Mekanisme pemberian stimulus telah dirembuk oleh menteri-menteri di bawah koordinasi Menteri Keuangan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam dua pekan terakhir.

“Pada Selasa siang (hari ini/25 Februari 2020) akan kami usulkan besaran insentif kepada Presiden Jokowi. Nanti Presiden akan menyetujui,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin petang, 24 Februari 2020.

Wishnutama mengatakan pemberian insentif dimungkinkan bakal berupa relaksasi pajak dengan besaran yang belum dapat dijelaskan. Insentif itu berlaku untuk pengusaha hotel, restoran, penerbangan, whole seller, agen travel, dan sales representative di luar negeri.

Selain untuk daerah-daerah yang langsung terdampak penurunan angka kunjungan wisatawan asing seperti Bali, Bintan, dan Manado, kemudahan pajak akan turut dinikmati oleh pelaku usaha di daerah lain. Misalnya Malang, Yogyakarta, dan Belitung.

Setelah pemerintah mengucurkan insentif, Wishnuta berharap pelaku wisata memberikan diskon atau hot deals untuk biaya menginap di hotel hingga tiket pesawat. Besaran diskon itu diserahkan kepada masing-masing pelaku usaha.

Dampak mewabahnya virus corona diakui telah memukul sektor usaha pariwisata akibat anjloknya jumlah kunjungan turis luar negeri, khususnya dari Cina. Sebab, selama ini Cina merupakan salah satu penyumpang jumlah wisatawan asing alias wisman terbesar di Indonesia.

Pada 2019, total realisasi kunjungan turis Cina mencapai 2 juta dengan total spending masing-masing turis US$ 1.400 per kunjungan atau RP 19,6 juta. Adapun devisa yang dihasilkan dari kunjungan wisman Cina selama setahun berkisar US$ 2,8 miliar atau RP 39 triliun.

Wishnutama beberapa waktu lalu menyatakan kementeriannya akan merevisi target perolehan devisa dan kunjungan wisatawan asing alias wisman pada tahun ini setelah industri pariwisata lesu di kuartal I. Sedianya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif manargetkan jumlah kunjungan wisman sebesar 17,2 juta turis dengan devisa US$ 21 miliar.

Dengan adanya wabah ini, Wishnutama membuka kemungkinan bahwa target akan dikoreksi lebih rendah daripada realisasi 2019. Adapun tahun lalu, realisasi devisa pariwisata tercatat sebesar US$ 20 miliar.

Sumber: tempo.co

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only