Potensi Investasi Hijau di Papua dan Papua Barat Akan Dipetakan

Jakarta – Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi akan segera memetakan potensi investasi hijau di kawasan Papua dan Papua Barat demi keberlanjutan lingkungan di kawasan tersebut. Rapat untuk membahas pemetaan itu telah digelar di Kemenko Kemaritiman dan Investasi dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan dihadiri pula Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

“Kita membuat pemetaan. Di sana kan ada karbon ya. Karena di Papua itu salah satu wilayah yang luas hutannya besar dan komposisi hutannya masih bagus. Kemudian punya mangrove juga. Koralnya bagus. Jadi kita ingin ke depan ada kebijakan pemerintah untuk investasi di Papua lebih pada investasi hijau,” kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia seusai rapat koordinasi itu, Senin 24 Februari 2020.

Bahlil Lahadalia menuturkan, untuk saat ini, belum ada besaran nilai potensi investasi hijau di Papua. Kendati demikian, kawasan paling timur Indonesia itu menyimpan banyak potensi mulai dari perikanan, sumber daya alam seperti pala, kakao, dan kopi, hingga sektor usaha mikro, kecil dan menengah.

Pemerintah, kata Bahlil, telah membahas langkah-langkah konkret untuk merealisasikan investasi hijau di Papua. “Nilainya belum kita putuskan tapi kita lagi membangun pemetaan, membangun kesepahaman antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota,” kata dia.

Melalui pemetaan itu, pemerintah akan membuat aturan mengenai investasi hijau yang bisa dimasuki investor. “Yang bisa diselesaikan dalam negeri, kita selesaikan dalam negeri. Tapi kalau yang butuh investasinya gede, kalau asingnya berminat, kita buka juga,” ujar Bahlil.

Bahlil Lahadalia mengatakan nantinya akan ada insentif khusus bagi investasi hijau yang masuk ke Papua. Insentif tersebut bisa berupa keringanan pajak seperti tax holiday atau tax allowance meski rinciannya belum diputuskan resmi. “Kalau tahun 2020 sudah clear, kita mulai jalan (investasinya),” katanya.

Sementara itu Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menuturkan investasi hijau perlu didorong untuk mengoptimalkan keberlangsungan lingkungan selain juga tetap mendorong pertumbuhan ekonomi. “Jadi keduanya bisa sinergi. Ini tentang blue carbon, jadi nanti semua berjalan, semua tersinergi dengan baik, tidak ada yang saling mempersulit atau menghambat,” katanya.

Sumber: tempo.co

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only