Pemerintah Luncurkan Insentif Atasi Dampak Ekonomi Korona

JAKARTA, Pemerintah menyiapkan sejumlah insentif fiskal untuk mengansipasi dampak wabah virus korona atau Covid-19, khususnya untuk menggairahkan industri pariwisata di Tanah Air serta mempertahankan daya beli masyarakat.

Sebanyak 10 destinasi wisata akan mendapatkan stimulus, mulai dari pemberian diskon tiket penerbangan, realokasi dana alokasi khusus (DAK) hingga penghapusan pajak hotel dan restoran. Daerah-daerah dimaksud adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Malang (Jawa Timur), Manado (Sulawesi Utara), Bali, Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), Bangka Belitung, Batam (Kepulauan Riau), dan Bintan (Kepulauan Riau).

“Yang pertama adalah arahan Bapak Presiden untuk kartu prakerja akan dipercepat, dan segera diluncurkan di tiga provinsi yaitu Bali, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau. Saat ini sedang dipersiapkan Perpres-nya dan akan dilanjutkan pembentukan Project Management Office (PMO),” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/2).

Ia menambahkan, Kementerian Keuangan akan mempersiapkan mekanisme penyaluran kartu prakerja sehingga target pelaksanaan di tiga provinsi itu bisa segera dilaksanakan pada Maret mendatang. Selain itu, lanjutnya, dalam sistem tersebut juga akan dilaksanakan program pelatihan yang menggunakan aplikasi online, meski pelaksanaan pelatihannya dapat diselenggarakan offline.

“Pemerintah akan memanfaatkan pelatihan, baik yang ada di swasta atau pelatihan yang ada di pemerintah, termasuk di dalamnya yang ada di Kementerian Ketenagakerjaan. Rencananya, kartu prakerja ini akan ditargetkan untuk 2 juta manfaat dan menggunakan tenaga kerja sebanyak 500.000 orang,” jelas dia.

Selain itu, lanjut Airlangga, pemerintah juga akan menaikkan tambahan manfaat bagi keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak Rp 50.000 sehingga nilai yang diberikan kepada setiap KPM menjadi Rp 200.000. “Oleh karena itu, ini akan diberlakukan selama 6 bulan, yang diawali pada bulan Maret 2020 dan kebutuhan anggaran sebanyak Rp 4,56 triliun,” jelas dia.

Disebutkan, strategi lainnya adalah pemerintah akan memberikan stimulus di bidang perumahan, di mana akan dilakukan penambahan kebutuhan anggaran sebesar Rp 1,5 triliun yang terdiri atas Rp 800 miliar untuk subsidi bunga dan Rp 700 miliar untuk subsidi uang muka.

“Jadi, dari jumlah penyaluran KPR 330.000 unit, eksisting FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan) sebanyak 88.000, dan BP2BT 67.000 unit, sehingga ada penambahan sebanyak 175.000 unit dan ini dilaksanakan oleh bank umum dan Kementerian PUPR,” kata Airlangga.

Insentif lainnya yang akan diberikan pemerintah adalah untuk wisatawan mancanegara. Pemerintah, kata Airlangga, akan memberikan alokasi tambahan sebesar Rp 298,5 miliar yang terdiri atas alokasi untuk airlines dan travel agent diberikan diskon khusus maupun insentif yang totalnya mencapai Rp 98,5 miliar. Selain itu, pemerintah akan menyediakan anggaran promosi sebesar Rp 103 miliar dan kegiatan turisme Rp 25 miliar, dan influencer Rp 72 miliar.

Sedangkan untuk wisatawan domestik, pemerintah memberikan diskon sebesar 30% untuk 10 daerah tujuan wisata, yang meliputi Danau Toba, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Malang, Manado, Bali, Mandalika, Labuan Bajo, Bangka Belitung, Batam, dan Bintan.

“Nah, 30% itu untuk kuota 25% seat setiap penerbangan di 10 destinasi wisata. Dan ini berlaku selama tiga bulan yaitu Maret, April, dan Mei 2020. Program ini apabila dirasakan manfaatnya dapat dilanjutkan,” jelas Airlangga.

Menurut Airlangga, pihak airlines dapat memberikan dukungan diskon dan insentif pemerintah ini bersifat on top. “Jadi kalau airlines memberikan diskon, ini yang diberikan pemerintah adalah tambahan diskon,” ujarnya.

Kemudian, juga ada pengurangan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) sebesar 20% selama tiga bulan di 10 destinasi yang akan diberikan Angkasa Pura dan nilainya sekitar Rp 265,6 miliar. Selanjutnya, kata Airlangga, kebijakan pemerintah itu juga didukung PT Pertamina (Persero), yang akan memberikan insentif berupa diskon bahan bakar jenis avtur.

“Diskon avtur diberikan di bandara pada 9 destinasi wisata, dengan total diskon ini nilainya senilai Rp 265,5 miliar. Dan ini juga berlaku selama tiga bulan,” katanya.

Selanjutnya, kata Airlangga, pemerintah juga akan melakukan realokasi dana alokasi khusus (DAK) untuk daerah-daerah wisata, termasuk 10 destinasi wisata. Realokasi DAK sebesar Rp 147,7 miliar yang saat ini sudah ada rencana penggunaan sebesar Rp 50,79 miliar sehingga ada Rp 96,8 miliar yang bisa dialokasikan dan sifatnya diubah menjadi hibah pemerintah untuk 10 destinasi wisata.

Sementara itu, dalam upaya menggeliatkan aktivitas industri pariwisata, pemerintah mendorong adanya insentif sesuai usulan kalangan asosiasi untuk pajak hotel dan restoran, di mana 10 destinasi wisata tarifnya dinolkan.

“Nah, untuk itu pemerintah akan mensubsidi atau memberikan hibah kepada pemerintah daerah yang terdampak akibat penurunan tarif pajak hotel dan restoran di daerah, besarannya Rp 3,3 triliun,” katanya.

Sumber : investor.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only