Gara-Gara Korona, Ekonomi RI Diprediksi Hanya Tumbuh 4,9%

JAKARTA – Wabah virus korona di China dapat semakin melemahkan potensi pertumbuhan ekonomi nasional yang tahun ini diperkirakan 4,9%. Salah satu penyebabnya adalah turunnya impor China dari Indonesia seiring berhentinya sejumlah produsen di Wuhan.

Karena itu menurutnya perlu stimulus kebijakan fiskal di dalam negeri baik fiskal dan nonfiskal untuk mendorong konsumsi dan produksi dalam negeri. Pemerintah juga perlu menjaga daya beli dan tingkat konsumsi masyarakat dengan tidak mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat memicu kenaikan biaya hidup.

“Di luar konsumsi rumah tangga dan investasi, belanja pemerintah juga sekarang sangat seret kalau kita melihat drop-nya penerimaan negara baik pajak maupun nonpajak. Dan terakhir adalah perdagangan,” kata Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal dilansir dari VOA, Senin (9/3/2020).

Faisal juga menyarankan pemerintah melalui BUMN untuk membeli produk-produk dalam negeri untuk menguatkan ekonomi nasional.

Sementara, Ketua Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Faisol Riza menilai persiapan pemerintah dalam menghadapi dampak ekonomi wabah korona masih kurang. Menurutnya, pemerintah perlu berkoordinasi dengan pelaku usaha untuk mendapat masukan tentang keluhan dan kebutuhan pengusaha. DPR akan memanggil kementerian terkait jika nantinya tidak ada langkah yang jelas pemerintah dalam mengantisipasi dampak ekonomi.

“Kurang, kita ingin masih lebih detail. Saya kira agendanya harus lebih jelas. Kita akan pantau terus, kalau tidak ada agenda akan kita panggil lagi,” jelas Faisol.

Di sisi lain, kata Faisol, berhentinya sejumlah produsen di China dapat menjadi peluang bagi pengusaha Indonesia untuk menggantikan produksi negara tirai bambu tersebut. Kata dia, sejumlah komoditas yang layak dikembangkan antara lain tekstil dan elektronik.

Sumber: okezone.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only