Sri Mulyani Finalisasi Percepatan Pelonggaran Pajak

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengkaji stimulus untuk memacu perekonomian yang belakangan terkena imbas dari penyebaran Virus Corona. Stimulus yang tengah dipertimbangkan oleh bekas Direktur Bank Dunia itu antara lain pelonggaran-pelonggaran pajak.

“Kami pertimbangkan semua, PPh (Pajak Penghasilan) 21, PPh 22, bahkan PPh 25 akan kami lihat semua, termasuk restitusi PPN (Pajak Pertambahan Nilai) yang dipercepat terutama untuk perusahaan bereputasi baik,” ujar Sri Mulyani di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020.

Saat ini, kata Sri Mulyani, kementeriannya tengah menghitung secara keseluruhan sektor yang bisa terkena pelonggaran pajak ini dan imbasnya terhadap neraca perseroan di masing-masing bidang. Ia juga akan melihat langkah yang bisa dilakukan untuk membantu dari segi korporasi maupun masyarakat. “Sekarang sedang difinalkan.”

Dalam kesempatan itu pun, Sri mulyani mengatakan 500 perusahaan pengimpor bereputasi baik bakal mendapatkan relaksasi prosedur untuk melakukan impor. Sebabnya, saat ini ia melihat banyak perusahaan yang membutuhkan bahan baku namun mengalami kendala lantaran terkena dampak Virus Corona.

Namun demikian, Sri Mulyani emoh berbicara lebih rinci mengenai paket stimulus jilid dua tersebut. Ia mengatakan pengumuman lebih rinci akan disampaikan setelah rancangan insentif itu disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.

Dalam lain kesempatan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan paket stimulus ekonomi jilid kedua diharapkan bisa mendorong sektor riil di tengah tekanan perekonomian akibat Virus Corona. “Pemerintah akan mengeluarkan paket kedua terkait dengan kemudahan impor dan ekspor,” ujar dia di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020.

Upaya mendorong sektor riil, kata Airlangga, juga dilakukan  dengan memantau situasi kredit dan dana yang masuk ke perbankan. Stimulus itu diharapkan bisa mendorong roda perekonomian bersamaan dengan insentif jilid pertama yang sebelumnya telah diumumkan.

“Kami telah mendengarkan masukan dari stakeholder dan CEO perbankan, serta menyampaikan prioritas pemerintah dengan stimulus paket pertama dan kemudian kebijakan yang diambil BI dan OJK, harapannya transmisi penurunan suku bunga BI bisa dirasakan oleh masyarakat,” kata Airlangga.

Sebelumnya, Airlangga menyampaikan bahwa stimulus kali ini akan membantu perusahaan-perusahaan berskala menengah. Sementara paket stimulus yang diumumkan pada akhir bulan lalu menyasar perusahaan-perusahaan berskala mikro dan kecil. Selain itu, paket stimulus ini akan mengatur soal pemangkasan proses prosedur ekspor hingga pemotongan bea impor untuk berbagai macam produk.

Sumber: tempo.co

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only