Pandemi Corona, Indef: Belanja Kesehatan Bisa Pulihkan Ekonomi

Jakarta – Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Drajad Wibowo, berharap pemerintah meningkatkan realiasi belanja kesehatan di tengah pandemi virus corona. Menurut dia, upaya itu bisa membantu mendongkrak laju perekonomian yang kini terancam lesu.

“Belanja kesehatan bisa menjadi kompensasi penurunan ekonomi yang terjadi di berbagai sektor,” ujar Drajad dalam telekonferensi pada Selasa, 24 Maret 2020.

Berdasarkan kajian Indef, pandemi corona akan berdampak besar terhadap kinerja perekonomian nasional dan regional sepanjang 2020. Dalam jangka pendek, konsumsi rumah tangga akan melorot.

Turunnya indeks konsumsi tersebut akan mendorong melorotnya pendapatan produk domestik bruto atau PDB. Adapun PDB bakal terhantam untuk seluruh skenario pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,58 hingga 3,66 persen dari baseline.

Sedangkan dampaknya dari sisi regional, secara umum pandemi akan melorotkan pendapatan domestik regional bruto di semua provinsi. Penurunan ini didorong oleh turunnya prodiktivitas sektoral yang menyebabkan penyerapan tenaga kerja minim.

Adapun menurut pengamat ekonomi Indef, Andry Satrio Nugroho, setidaknya ada dua sektor jada yang paling akan terdampak pandemi corona. Keduanya adalah jasa pariwisata dan penerbangan.

“Saat ini, pendapatan hotel sudah turun menjadi hanya rata-rata 20-50 persen. Begitu juga dengan restoran,” ucapnya.

Seandainya sebuah daerah mengandalkan pendapatan dari sektor jasa pariwisata, ia menyatakan fenomena ini akan menjadi sebuah pukulan. Sebab, gelombang pemutusan hubungan kerja atau PHK tak terbendung, pengangguran menjadi tinggi, dan konsumsi serta daya beli daerah itu menjadi rendah.

Sumber: tempo.co

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only