Seruan Bank Dunia terhadap G20 di tengah pandemi virus corona

WASHINGTON. Bank Dunia (The World Bank) pada hari Senin mendesak negara-negara yang tergabung dalam kelompok 20 kekuatan ekonomi utama dunia atau (G20) untuk menahan diri tidak memberlakukan pembatasan ekspor baru pada pasokan medis yang kini tengah kritis, makanan atau produk utama lainnya saat dunia memerangi pandemi virus korona atau covid-19.

Mengutip Reuters, Selasa (31/3), dalam sebuah pernyataan pada konferensi video para menteri perdagangan G20, seorang pejabat senior Bank Dunia mengatakan, pandemi itu diproyeksikan akan menjerumuskan ekonomi global ke dalam resesi yang dalam, mengganggu rantai pasokan dan mengenai simpul-simpul penting perdagangan.

Untuk mengurangi dampak terhadap negara-negara miskin yang berisiko karena terbatasnya pasokan barang-barang medis, pemberi pinjaman global ini mendesak negara-negara G20 untuk menghilangkan atau mengurangi tarif impor produk-produk utama yang diperlukan untuk memerangi pandemi, dan menurunkan tarif sementara atau menangguhkan tarif dan pajak ekspor pada makanan dan barang pokok lainnya.

“Kerja sama internasional yang berkelanjutan untuk memelihara sistem perdagangan yang terbuka dan berbasis aturan akan sangat penting untuk pemulihan dan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif,” kata Direktur Pelaksana Bank Dunia untuk kebijakan dan kemitraan pembangunan Mari Pangestu kepada para menteri.

“Jalan sendiri bukan pilihan. Kami akan keluar lebih kuat jika kami semua bekerja bersama dengan fokus yang jelas pada masa depan, ”katanya, sesuai dengan teks sambutannya.

Para menteri perdagangan mengakhiri pertemuan dengan janji bekerja untuk menjaga pasar tetap terbuka dan memastikan berlanjutnya pasokan obat-obatan, tetapi berhenti menyerukan diakhirinya larangan ekspor obat-obatan dan persediaan medis yang telah diberlakukan oleh banyak negara, termasuk anggota G20 seperti Perancis, Jerman dan India.

Pemerintahan Trump telah menghapuskan beberapa tarif yang diberlakukan pada pasokan medis buatan China.

Pangestu mengatakan bahwa Kelompok Bank Dunia secara khusus prihatin tentang dampak pandemi pada pasar negara berkembang, mencatat bahwa pasar global untuk 17 produk utama yang diperlukan untuk memerangi penyakit ini sangat terkonsentrasi.

“Negara-negara termiskin sangat rentan terhadap kebijakan di negara-negara pengekspor, termasuk pembatasan perdagangan pasokan medis – di atas risiko harga keluar dari pasar oleh negara-negara kaya,” katanya.

Sumber : KONTAN.CO.ID

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only