Pengamat: Berpotensi Gerus Pendapatan Negara, Penurunan Harga Gas Perlu Ditinjau Ulang

JAKARTA – Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gajah Mada Fahmy Radhi meminta pemerintah untuk menunda kebijakan penurunan harga gas menjadi 6 dolar AS per MMBtu.

Fahmy Radhi mengatakan penurunan harga gas ini menyebabkan pemerintah harus melepaskan penerimaan negara dari sektor hulu sebesar 2,2 dolar AS per MMBtu yang ujungnya akan menurunkan penerimaan negara.

Meski akan ada tambahan penerimaan pajak dan dividen, serta penghematan subdisi, jumlahnya masih lebih kecil dari pengurangan pendapatan pemerintah dari hulu migas.

“Saat ini baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sedang sangat butuh dana untuk berbagai program penanganan Covid 19. Sebaiknya penurunan harga gas ini ditunda dulu karena sesungguhnya lebih besar biayanya daripada manfaatnya,” ujarnya.

Untuk diketahui, sebelumnya untuk menurunkan harga gas menjadi 6 dolar AS per MMBTU pemerintah akan menurunkan harga gas di hulu berkisar 4-4,5 dolar AS per MMBtu. Selain itu, biaya transportasi dan distribusi diturunkan antara 1-1,5 dolar AS per MMBtu.

Sumber: tribunnews.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only