Pengusaha Angkutan Wisata Minta Relaksasi Kredit hingga Bantuan Tunai dari Jokowi

JAKARTA, Persatuan Angkutan Wisata Bali (Pawiba) meminta beberapa stimulus kepada pemerintah. Sebab, anjloknya pariwisata di Bali membuat bisnis angkutan wisata juga ikut terkena dampaknya.

Ketua Persatuan Angkutan Wisata Bali (Pawiba) Nyoman Sudiarta mengatakan ada beberapa relaksasi yang diinginkan oleh para pengusaha. Pertama adalah penundaan pembayaran angsuran kredit selama enam bulan.

“Yang kami sepakati berupa penundaan pembayaran angsuran. Bisa bertahap enam bulan pertama kemudian dievaluasi,” ujarnya dalam diskusi virtual, Minggu (26/4/2020).

Selain itu lanjut Nyoman, dirinya juga meminta agar pemerintah memberikan keringan pajak baik itu Pajak Penghasilan (PPh) 21 orang pribadi maupunh PPh 25 untuk badan. Sebab menurutnya dampak anjloknya bisnis ini membuat para pengusaha terpaksa harus merumahkan para pekerjanya.

Selain itu, lanjut Nyoman, pihaknya juga meminta relaksasi iuran Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) baik kesehatan maupun ketenagakerjaan. Apalagi saat ini para karyawannya sudah tidak melakukan kegiatan apapun.

“Menyangkut perpajakan juga penghapusan Pasal 21 dan 25 dan ketiga karena karyawan dirumahkan menyangkut BPJS karywan kami sudah tidak melakukan kegiatan yang mana BPJS di luar pungutan upah diberikan relaksasi,” kata Nyoman.

Dirinya juga berharap agar para karyawannya bisa diberikan bantuan oleh pemerintah. Misalnya saja bantuan sosial berupa kartu sembako, ataupun Bantuan Langsung Tunai (BLT) hingga kartu pra kerja.

“Kami harapkan pemerintah agar karywan kami menerima BLT. Pengusaha juga mendapatkan fasilitas. Karyawan sudah dapat BLT, sembako juga sudah, dan kita baru daftar ke kepolisian tapi dananya belum cair,” ucapnya.

Nyoman berharap kepada pemerintah untuk segera merealisasikan stimulus untuk para pengusaha transportasi wisata ini. Sebab menurntya, meskipun sudah banyak kebijakan yang diumumkan oleh pemerintah, namun hingga saat ini belum ada satupun yang terasa.

“Harapan kami, supaya diberikan kebijaksanaan menyangkut kelangsungan bisnis transportasi ini. Kami mengajukan relaksasi stimulus. Karena kami di Denpasar belum mendapatkan stimulus seperti yang disampaikan di TV,” kata Nyoman.

Sumber: okezone.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only