Pendapatan Surya Semesta Tumbuh 7,17%

JAKARTA, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berhasil membukukan kenaikan pendapatan usaha sebesar 7,17% menjadi Rp 882 miliar sepanjang kuartal I-2019, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 823 miliar.

Meski terjadi kenaikan pendapatan, perseroan masih mencatatkan rugi periode berjalan sebanyak Rp 5 miliar, yaitu terdiri atas rugi sebelum pajak sejumlah Rp 4,4 miliar dan beban pajak penghasilan senilai Rp 1,1 miliar

Manajemen perseroan menyebutkan bahwa pendapatan berasal dari jasa konstruksi sebanyak Rp 652 miliar, hotel sejumlah Rp 142 miliar, dari segmen sewa, parkir, jasa pemeliharaan dan utilitas yang dimiliki mencapai Rp 73 miliar, serta tanah kawasan industri senilai Rp 13 miliar.

“Seiring dengan meningkatnya pendapatan usaha tersebut tercatat beban langsung turut meningkat 10.73% menjadi Rp 702 miliar dibandingkan dengan periode sebelumnya yaitu Rp 634 miliar sehingga laba bruto yang dimiliki perseroan menurun menjadi Rp 179 miliar,” jelas manajemen dalam keterangan resmi, Rabu (6/5).

Perseroan membukukan laba usaha sebanyak Rp 65 miliar atau meningkat 14.04%, dibandingkan periode sama tahun lalu. Kendati demikian, emiten dengan kode saham SSIA ini masih mencatatkan rugi periode berjalan sebanyak Rp 5 miliar yang terdiri dari rugi sebelum pajak sejumlah Rp 4,4 miliar dan beban pajak penghasilan senilai Rp 1,1 miliar.

Disisi lain dari total aset emiten yang bergerak sebagai pengembang real estat, kawasan industri, manajemen gedung, dan bahan bangunan ini menunjukan pertumbuhan sebesar 1,01% menjadi Rp 8,17 triliun, dengan rincian aset lancar sebanyak Rp 3,7 triliun dan aset tidak lancar sejumlah Rp 4, 42 triliun. Lalu pertumbuhan juga terlihat dari bagian liabilitas dan ekuitas yakni sejumlah Rp 8,17 triliun, terdiri dari total liabilitas Rp 3,66 triliun dan ekuitas Rp 4,51 triliun.

Tahun lalu, Surya Semesta meraih lonjakan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik hingga 145% menjadi Rp 92,03 miliar, dibandingkan periode sama tahun 2018 senilai Rp 37,67 miliar. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha perseroan sekitar 8,89% dari Rp 3,6 triliun menjadi Rp 4 triliun.

“Peningkatan laba juga ditopang keberhasilan perseroan menekan beban umum dan administrasi sekitar 1,72% menjadi Rp 628, 62 miliar, dibanding tahun sebelumnya senilai Rp 639,02 miliar,” ungkap manajemen.

Peningkatan laba tersebut membuat laba bersih per saham (EPS) perseroan naik menjadi Rp 19,95 per saham, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 8,10. Sedangkan total aset perseroan tahun 2019 tercatat Rp 8,09 triliun, yaitu aset lancar sebesar Rp 4,05 triliun dan aset tidak lancar sejumlah Rp 4,03 triliun.

Sebelumnya, Surya Semesta telah menyebutkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 600 miliar tahun ini. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk membiayai akuisisi sejumlah lahan di Subang dan sisanya operasional kerja.

Investor Relations Surya Semesta Internusa Erlin Budiman mengatakan, perseroan akan melakukan pembebasan lahan yang berlokasi di Subang seluas 2.000 hektare. Lahan tersebut akan menambah cadangan lahan kawasan industri Subang City Of Industry.

“Kami berencana launching kawasan industri tersebut pada Juli 2020. Saat ini, progressnya sudah mencapai 70%. Adapun capex yang akan digunakan untuk penyelesaian proyek ini berasal dari pinjaman International Finance Corporation (IFC) pada 2019,” jelasnya.

Sumber: investor.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only