Serapan Banpres UMKM 91 Persen, 3 Daerah Penerima Terbanyak

Jakarta, CNN Indonesia —

Program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro sebagai salah satu dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah terserap Rp26,48 triliun atau 91,94 persen dari pagu anggaran Rp28,82 triliun per 2 Desember 2020.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM, tiga daerah tercatat sebagai penerima terbanyak Banpres ini, yakni Jawa Timur sebanyak 1.534.287 pelaku usaha mikro, Jawa Tengah 1.530.021 usaha mikro, dan Jawa Barat 1.223.010 pelaku usaha mikro.

Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bantuan ini telah mendorong para pelaku usaha mikro kecil untuk bertahan dan beradaptasi di masa pandemi, sejalan dengan upaya menggerakkan pemulihan ekonomi Indonesia.

Bantuan berupa dana hibah Rp2,4 juta bagi pelaku usaha mikro kecil memberikan kontribusi besar penyerapan secara keseluruhan pada enam program di klaster UMKM, yaitu sebanyak Rp101,07 Trilun, atau 87,26% dari pagu anggaran Rp 115,83 Triliun,” ujar Budi mengutip laman resmi Satgas Covid-19, Jumat (11/12).

Budi melanjutkan, pemerintah melalui Komite Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) bersama Kementerian Koperasi dan UKM, terus mendorong realisasi penyerapan anggaran program banpres produktif.

“Kami merencanakan program ini dapat diteruskan dan diperluas cakupannya pada tahun depan,” ujarnya,

Diketahui, sejak awal diluncurkan pada 24 Agustus 2020, Banpres Produktif Usaha Mikro ini sudah diberikan kepada 11 juta pelaku usaha dalam 27 tahap dengan target sasaran 12 juta pelaku usaha yang menerima bantuan ini di tahun 2020.

Secara kumulatif, per 2 Desember 2020, dari anggaran PEN sebesar Rp695,2 triliun, telah terealisasi Rp 440,03 triliun atau 63,1 persen. Adapun perincian penyerapan di setiap sektor meliputi, sektor perlindungan sosial telah mencapai 91,91 persen atau Rp212,01 triliun dari pagu sebesar Rp230,66 triliun.

Sementara, pagu program PEN pada kluster kementerian/lembaga sebesar Rp70,67 triliun telah direalisasikan Rp36,47 triliun atau 51,61 persen.

Perhatian pemerintah untuk mendorong dan melindungi sektor usaha melalui insentif usaha dengan pagu Rp120,6 triliun juga telah terealisasi Rp46,82 triliun atau 38,82 persen.

Sementara, pembiayaan Korporasi yang memiliki alokasi anggaran Rp62,22 triliun sudah disalurkan Rp2 triliun, atau 3,22 persen yang digunakan untuk program penjamin kredit korporasi.

Terakhir, yakni sektor kesehatan telah melakukan penyerapan Rp41,66 triliun atau 42,83 persen dari alokasi anggaran Rp97,26 triliun.

Termasuk ke dalam alokasi sektor Kesehatan antara lain, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, puskesmas, dan laboratorium di seluruh daerah, lalu insentif tenaga kesehatan pusat dan daerah, santunan kematian tenaga kesehatan, anggaran untuk gugus tugas Covid-19, dan insentif bea masuk serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk alat serta produk kesehatan.

Sumber : CnnIndonesia.com
Tgl : 15 Des 2020

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only